Kamis, 08 April 2021

Apresiasi sebagai Motivasi



Sumber foto : https://saintif.com/apresiasi-adalah/

Saat itu tanggal 1 April 2021 saya mendapat undangan teman FK-KKG untuk mengikuti rapat koordinasi kegiatan yang diagendakan oleh FK-KKG. Kegiatan rapat diagendakan mulai pukul 19.30, namun karena kondisi cuaca yang kurang bagus saya baru bisa masuk zoom meeting dan mengikutinya pukul 20 lewat itupun sering terlempar keluar masuk ruang zoom. Karena saya tidak termasuk ke dalam susunan panitianya maka saya hanya menyimak saja. Kegiatan rapat berjalan dengan lancar meskipun ada beberapa teman panitia yang berhalangan hadir. Rapat selesai pada pukul 22 lewat.

Selesai mengikuti rapat koordinasi tadi saya sempatkan melanjutkan menulis resume materi dari narasumber Pelatihan Menulis Bersama Om Jay Gelombang 17. Saat itu tema materi yang saya tulis resumenya adalah tentang "Motivasi Berprestasi: Menulis Semudah Ceplok Telur" disampaikan oleh Narasumber dari NTT Ibu Dra. Lilis Ika Herpianti Sutikno, S.H. Resume materi selengkapnya dapat dilihat di https://pakiroen.blogspot.com/2021/04/motivasi-berprestasi.html

Tanpa terasa saya menulis resume tersebut hingga pukul 01.00 pagi lewat. Di akhir paparan materi, beliau memberi chalenge kepada para peserta untuk menulis resume materi beliau di blog kemudian diposting di akun facebook dan dishare ke akun facebook dan ke email pribadi beliau. Chalenge tersebut ditunggu sampai tanggal 7 April 2021. Iseng-iseng saya posting resume saya tersebut ke akun facebook saya dan saya share ke akun facebook beliau yang sebelumnya sudah saya telusuri di pencarian facebook. Sebagai peserta yang baru belajar menulis tentunya saya tidak berharap untuk memenangkan chalenge dari beliau. Motivasi saya saat itu, saya hanya ingin membagikan apa yang sudah saya tulis.

Pagi harinya, tanggal 2 April 2021 saya baru membuka HP sekitar pukul setengah delapan, mendapat kiriman gambar screenshoot dari teman seperti berikut ini.


Saya tanya gambar apaan itu? Kemudian saya amati gambar screenshoot tersebut, ternyata kolom komentar di blog saya. Disitu saya lihat komentar paling atas adalah komentar dari sang narasumber Ibu Lilis Sutikno, dan komentar di bawahnya dari senior saya Pak D Sus, serta dari satu rekan guru saya satu kecamatan. Karena penasaran saya pun membuka akun facebook saya, dan ternyata benar resume saya di blog telah dikomentari oleh beliau-beliau.

Saya masih belum yakin karena batas akhir chalenge masih tanggal 7 April. Karena masih penasaran saya melihat postingan sayatersebut telah dibagikan di akun facebook beliau.


Selain itu, pada siang harinya saya juga mendapat inbok dari beliau melalui email, yang mana beliau meminta saya untuk mengirimkan alamat lengkap.


Sungguh perasaan saya sangat gembira pada saat menerima kabar itu. Sebagai penulis pemula yang masih belajar menulis mendapatkan apresiasi dari narasumber langsung. Hal ini pun semakin meningkatkan motivasi saya untuk selalu menulis. Terimakasih yang tak terhingga kepada Ibu Lilis Sutikno yang telah mengapresiasi hasil tulisan saya, membuat resume materi yang telah beliau sampaikan.


#salamliterasi

#salamsehat

#salamlagerunak


Hidup Hirup Hibuk


Hidup

Jika kita membuka Kamus Besar Bahasa Indonesia, kita temukan banyak sekali definisi tentang hidup. Dalam benak kita berfikir yang namanya hidup berarti masih mempunyai nyawa, bisa bergerak, bernafas, tumbuh, berkembang biak, dan membutuhkan makan.



 

Hirup

Masih berdasarkan KBBI, hirup artinya menghirup. Disini bisa kita analogikan bahwa menghirup udara (oksigen) untuk mempertahankan hidup kita. Sesuai ciri-ciri makhluk hidup, bernafas yang berarti menghirup oksigen (O2) dan mengeluarkan karbondioksida (CO2).

Hibuk

Kembali kita buka Kamus Besar Bahasa Indonesia, maka akan kita temukan arti dari hibuk adalah banyak pekerjaan; giat bekerja; sibuk. Untuk mengatasi supaya hidup kita tidak bosan maka kita perlu menyibukkan diri dengan berbagai macam kegiatan. Salah satunya adalah dengan menulis. Menulis bisa kita lakukan di saat istirahat atau setelah semua pekerjaan kita selesai sehingga tidak mengganggu aktifitas rutin kita.





Guru Profesiku


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa gu.ru (n) adalah orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinya) mengajar. Dalam bahasa Jawa, guru diakronimkan sebagai digugu dan ditiru, sehingga guru dituntut untuk memiliki atitude yang baik dimata murid-muridnya.

Saya sangat bersyukur dikaruniai pekerjaan sebagai seorang guru. Sebenarnya cita-cita saya sewaktu masih duduk di bangku sekolah adalah menjadi pegawai bank atau pegawai kantoran yang jika dilihat dari penampilannya sangat rapih, duduk manis di belakang meja dan tidak berinteraksi dengan banyak orang. Oleh karenanya setelah lulus dari bangku SLTA saya melanjutkan studi mengambil jurusan administrasi perkantoran. Namun nasib berkata lain. Setelah melamar pekerjaan ke sana ke mari, saya diterima bekerja di sebuah perusahaan kelapa sawit dan ditempatkan sebagai staf tata usaha di sekolah yayasan perusahaan tersebut.

Setahun menjadi staf tata usaha, karena di sekolah tersebut masih kekurangan tenaga pengajar saya diminta mengajar mata pelajaran seni budaya kelas 3-6 SD. Kebetulan di yayasan tersebut terdapat dua jenjang sekolah yaitu tingkat SD dan SMP. Tahun berikutnya, karena sudah ada tambahan tenaga tata usaha dari kantor perusahaan maka saya ditarik sepenuhnya untuk mengajar di SD. 

Untuk mendukung pekerjaan sebagai guru, ketika ada kesempatan untuk mengikuti pendidikan guru jenjang Diploma dua tidak saya sia-siakan kesempatan itu. Selain untuk menunjang jenjang karir, terlebih juga karena saya ingin memperdalam ilmu keguruan. Puji syukur alhamdulillah meski dengan perjuangan yang sangat berat, pendidikan diploma bisa selesai tepat waktu. 

Tahun pertama setelah kelulusan saya dari pendidikan guru, saya mengikuti tes penerimaan CPNS namun belum beruntung. Tahun berikutnya saya mengikuti tes penerimaan CPNS lagi dan alhamdulillah saya lulus tes tersebut. Setahun kemudian saya mendapatkan bea siswa dari pemerintah untuk melanjutkan pendidikan strata dengan jurusan yang sama, Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Hal itu sangat mendukung saya ketika peraturan pemerintah terbit, yaitu tentang pendidikan minimal guru sekolah dasar adalah S1.

Profesi guru bagi saya merupakan anugerah yang luar biasa dari Allah yang harus saya syukuri. Dengan profesi sebagai guru inilah saya bisa seperti sekarang ini. Semoga saya senantiasa diberi kesehatan, kekuatan, dan kesabaran untuk bisa terus memberikan pendidikan kepada anak-anak didik saya. Aamiin.

Refleksi Intervensi Program Pemulihan dan Transformasi Pembelajaran Melalui Pemanfaatan Buku Bacaan Bermutu

Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Beston Palembang pada tanggal 3-5 Desember 2023. Pengalaman tersendiri tentunya bisa ikut men...