Selasa, 15 Desember 2020

PUISI PATIDUSA

PATIDUSA - Genre puisi baru 


Malam ini kembali saya mengikuti kelas menulis melalui WA grup. Kelas menulis ini khusus mengulas tentang PATIDUSA, yaitu puisi bergenre baru. Kelas menulis di pandu oleh Ibu Aam Nurhasanah. Berikut penjelasan singkat mengenai puisi PATIDUSA.

"PATIDUSA" merupakan singkatan dari em-PAT TI-ga DU-a SA-tu. Puisi Patidusa ini genre terbaru di bidang literasi puisi yang baru ditemukan bentuknya oleh Agung wibowo dan diberi nama oleh Agus Supriyadi. 

Puisi Patidusa:

1. Berformat 4-3-2-1, 1-2-3-4 dan seterusnya. 

2. Minimal bait adalah 2 (dua) membentuk piramida dobel. Juga bisa 3,4,5,6 bait dan seterusnya sesuai selera.

3. Untuk pengambilan judul puisi bisa sesuka penulis menentukannya dari; kata pada kerucut, salah satu baris kalimat dalam bait, dan makna yang sesuai isi puisi. Sehingga pengambilan judul diserahkan kepada kreativitas penulisnya.

4. Setiap baris ke 4, selalu diakhiri tanda titik. 


Keistimewaan Puisi Patidusa

Membentuk makna kuat, padat, di tiap bait. Sehingga mengantarkan penulis pada penyampaian isi puisi.

Jenis puisi patidusa ini, minimalnya adalah 2 bait. 1 bait terdiri dari 4baris. Setiap baris ke 4 diakhiri tanda titik

4 Formasi Puisi Patidusa adalah:

1. Patidusa Asli format 4-3-2-1, 1-2-3-4, dst

2. Patidusa Bias format 1-2-3-4, 4-3-2-1, dst

3. Patidusa Cemara format 1-2-3-4, 1-2-3-4, dst

4. Patidusa Tangga format 4-3-2-1, 4-3-2-1, dst


Sebagai tugas dari pelatihan menulis ini peserta diminta membuat contoh puisi Patidusa. Tugas pertama ini peserta diminta membuat contoh puisi Patidusa Asli, dengan format 4-4-2-1, 1-2-3-4, dst

Berikut ini adalah contoh puisi Patidusa Asli yang telah saya buat,


Analisis

Oleh: Nasirun

 

Kembali malam ini disibukkan

Mengolah angka angka

Menjadi nilai

Bermakna.

 

Sedih

Berkecil hati

Ketika nilai siswa

Masih kurang dari ekspektasi .

 

Namun ketika nilai siswa

Sesuai harapan hati

Tersungging senyum

Manis.

 

Melihat

Hasil siswa

Sudah selayaknya evaluasi

Meningkatkan kemampuan potensi diri.



Hujan

Oleh: Nasirun

 

Cuaca malam gerah kurasa

Panas mengekang jiwa

Sebagai pertanda

Hujan.

 

Gerimis

Rintik rintik

Mulai turun membasahi

Terdengar bagai alunan nada.

 

Gemuruh suara menggetarkan angkasa

Cahaya kilat mengiringi

Gelapnya suasana

Malam.

 

Hitam

Tanpa cahaya

Sebagai pelita menyinari

Membuat pekerjaan harus tertunda.

 

Namun jua apalah daya

Ambisi hanya ambisi

Keinginan hati

Mematri.

 

Padam

Jangan biarkan

Semangat itu hilang

Esok hari akan datang.


Refleksi Intervensi Program Pemulihan dan Transformasi Pembelajaran Melalui Pemanfaatan Buku Bacaan Bermutu

Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Beston Palembang pada tanggal 3-5 Desember 2023. Pengalaman tersendiri tentunya bisa ikut men...