Dingin...pertama kali yang ku rasakan ketika membuka pintu depan. Setelah selesai sholat subuh tadi, segera ku bergegas nyiapkan sepeda motor dan tali karet untuk mengikat paket yang akan kami ambil di pool pemberhentian bis dari kota metropolis. Ya...malam tadi adik ipar di kota Palembang mengirimkan 5 dus paket barang-barang pesanan kostumer istri saya yang lumayan besar, sehingga mesti diambil pagi-pagi. Karena kalau sampai terlambat ambil keburu bisnya berangkat ke kota lagi, alamat barang-barang tadi terbawa ke palembang lagi.
Setelah semuanya siap segera kami berempat meluncur ke pool bus tersebut. Lhoooo kog berempat...??? Iya dong...saya sebagai sopirnya, istri yang tuan paketnya, dan dua bocil yang nggak mungkin ditinggal di rumah berdua sebab usia mereka yang gede masih 3 th 9 bulan dan yang kecil masih 5 bulan, mana tega mau ninggalin mereka berdua di rumah. Dalam suasana yang masih remang-remang kami menerobos dinginnya udara pagi yang memang dari kemarin cuaca mendung. Nggak perlu waktu lama kami sampai di pool bis yang sudah rame penumpang yang akan berangkat ke kota metropolis Palembang. Setelah bercakap-cakap dengan awak bus sebentar segeralah diturunkan paket-paket kami. Sementara sang istri bernegosiasi berapa ongkos kirimnya, aku segera menyusun dus-dus tadi. Karena barang tersebut mudah pecah maka aku angkut paket tadi satu-satu, yang membuat istri dan bocil-bocil ku harus menunggu sampe angkutannya kelar. Setelah tiga kali angkut, selesailah sudah proses ngangkut paket dari Palembang. Yang terakhir giliran angkut istri dan anak-anak imut ku...😄😄😄
Setelah beres urusan ambil paket, kembali kami disibukkan dengan rutinitas masing-masing. Istri sibuk di dapur dan aku yang momong si bocil, termasuk mandiin si embak. O ya, perlu aku kenalin bocil-bocil ku dulu. Yang gede dipanggil Mbak Nuha. Nama lengkapnya Aisyah Nuha Zahira. Sesuai dengan artinya diharapkan anak gadisku tumbuh menjadi anak perempuan yang pintar dan cantik seperti permaisuri. Aamiin. Bocilku yang kedua dipanggil dek Agam. Nama lengkapnya Abdillah Abqary Agam. Pun demikian anak bujangku juga diharapkan menjadi seorang hamba Allah yang cerdas dan memiliki kebulatan tekad yang kuat. Aamiin.
Udara masih terasa dingin ketika semua kegiatan di rumah sudah beres. Ku bawa motorku menerobos dinginnya udara pagi menuju ke sekolah tempat ku bertugas.