Sabtu, 26 Desember 2020

Patidusa Tangga #03

Minggu Cerah

Oleh: Nasirun


Minggu pagi hari ini

Langit tampak cerah

Awan biru

Menggantung.


Sisa hujan mengguyur semalam

Hujan membawa keberkahan

Bagi kehidupan

Subur.


Deru kendaraan berlalu lalang

Hilir mudik bergantian

Tanda aktivitas

Dimulai.


Kami masih di rumah

Hari Minggu cerah

Bersama keluarga

Tercinta.



Palembang, 27 Desember 2020


Patidusa Tangga #02

Ibu
Oleh: Nasirun

Dalam setiap langkah kakiku
Doamu selalu menyertaiku
Hanya ridhomu
Ibu.

Yang selalu aku harapkan
Tak lupa kupanjatkan
Doa harapan
Ibu.

Agar senantiasa sehat selalu
Membimbing anak cucumu
Meraih mimpi
Harapan.

Kabar gembira dan bahagia
Sehat juga sentausa
Selalu kurindukan
Ibu.

Satu pintaku pada-Mu Tuhan
Jagalah selalu ibuku
Berikan kesehatan
Kepadanya.


Palembang, 22 Desember 2020

"Selamat hari Ibu"

Patidusa Cemara #01

Bunga Mawar

Oleh: Nasirun


Senyum

Mentari pagi

Menyembul malu-malu

Mengiringi mulainya hari ini.


Merah

Cantik merona

Tampak indah warnamu

Mulai mekar penuh pesona.


Bungaku

Mawar merah

Jadi bunga kesukaanku

Kusiram dan kurawat selalu.


Tumbuh

Tumbuhlah selalu

Berikan indah pesonamu

Sebagai penyemangat hari-hariku


Muara Rengas, 19 Desember 2020


Patidusa Bias #01

Buah Hatiku
Oleh: Nasirun

Hadirmu
Bagai oase
Ditengah gurun kehidupan
Yang merindukan datangnya hujan.

Sekian lama kami nantikan
Hadirnya malaikat kecil
Pemberi warna
Kehidupan.

Kehadiranmu
Menjadi pelengkap
Kebahagiaan dan kesempurnaan
Yang didambakan setiap orang.

Melihat polah tingkah kalian
Lucu nan menggemaskan
Lelahpun hilang
Sirna.



Palembang, 22 Desember 2020

Patidusa Tangga #01

Pesawat

Oleh: Nasirun


Buah hatiku terkagum melihatmu

Bagai burung raksasa

Kokoh badanmu 

Pesawat.


Setiap kali melihatmu terbang

Melintas di angkasa

Berteriak memanggilmu

Pesawat.


Setiap sore selalu mengajakku

Melihatmu dari dekat

Tempatmu terbang

Pesawat.


Ingin suatu saat kelak

Aku ajak mereka

Terbang bersamamu

Pesawat.



Palembang, 27 Desember 2020

Buah Hatiku Kena Bapil

Assalamualaikum, sahabat blogger...
Hari Sabtu tanggal 29 Desember 2020, puncak dari kegiatan belajar mengajar semester ganjil tahun pelajaran 2020/2021 ditutup dengan pembagian laporan hasil belajar siswa kepada orang tua/wali murid. Selanjutnya kegiatan belajar mengajar diliburkan selama dua minggu dan akan dimulai lagi memasuki semester genap pada tanggal 4 Januari 2021.
Setelah mata dan pikiran ini lelah berkutat dengan angka, saatnya mengistirahatkan sejenak pikiran dari memikirkan angka-angka. Pada kesempatan ini pula kami (aku dan keluarga kecilku tentunya) manfaatkan untuk mudik ke Palembang. Selain kesempatan yang tepat untuk menjenguk orang tua juga sekaligus menjemput anak gadis yang sudah lebih dulu dibawa embah utinya tiga minggu yang lalu. Itu artinya kami sudah berpisah dengan putri kami selama tiga minggu. Kebayang kan gimana kangennya perasaan kami? Tentu saja kangen dengan celotehnya, kangen dengan polah tingkahnya ketika bermain sekolah-sekolahan, kangen ketika menggendong boneka kesayangannya, kangen ketika bercengkerama dengan adiknya.
Namun pada kesempatan ini rasa kangen itu akan segera terobati. Setelah kami (saya dan istri) selesai dengan kegiatan bagi rapor di sekolah masing-masing (kebetulan istri saya juga seorang pendidik) segera beres-beres menyiapkan semua keperluan yang dibutuhkan selama mudik ke tempat embahnya anak-anak. 
Keberangkatan yang semula direncanakan pukul 17.00 karena cuaca hujan harus tertunda sampai pukul 19.00 baru berangkat. Alhamdulilah perjalanan kami lancar dan tidak ada kendala apapun selama di perjalanan. Kami sampai di Palembang pada pukul 01.30 dini hari. Ketika kami tiba di rumah, kondisi dalam keadaan sepi karena penghuninya sudah pada tidur. Sehingga membuat istri saya harus membangunkan mamak mertua. Pada saat itu anak gadis kami ikut terbangun, senyumnya menyeringai dari balik jendela kaca menyambut kedatangan kami.
Keesokan harinya rombongan pakdenya anak-anak melanjutkan perjalanan mudik ke Jawa. Ketika hari beranjak siang nampak anak gadis kami mengalami gejala flu dan batuk. Segera saya membelikan sirup obat flu dan batuk anak ke apotik. Namun betapa susah membujuk anak gadis untuk minum obat, mesti dipaksa dulu, akibatnya hanya beberapa mili obat yang bisa terminum. Selang dua hari berikutnya, flu dan batuk anak gadis belum juga reda giliran anak bujang kami yang terkena flu dan batuk. Hal itu karena tertular virus flu dan batuk dari mbaknya
Sungguh sedih sekali rasa hati ini melihat kedua buah hati yang sedang terkena flu dan batuk. Keceriaan itu sedikit hilang. Semoga flu dan batuk yang mereka radakan segera hilang. Sehingga keceriaan mereka kembali datang.
Pengalaman ini merupakan satu hal yang menjadi catatan, kalau kita akan bepergian bersama keluarga apalagi membawa balita, hal kecil semacam obat-obatan ringan sangat perlu untuk disiapkan. Karena obat-obatan ringan semacam inhaler, balsem gosok anak yang di rumah sudah ada persediaan ketika kita lupa membawa ternyata ditempat tujuan susah mencarinya.
Wassalamu'alaikum.

Refleksi Intervensi Program Pemulihan dan Transformasi Pembelajaran Melalui Pemanfaatan Buku Bacaan Bermutu

Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Beston Palembang pada tanggal 3-5 Desember 2023. Pengalaman tersendiri tentunya bisa ikut men...