Disampaikan oleh Bapak Agus Sampurno, seorang Education Specialist sekaligus sebagai Ketua Yayasan Pendidikan Sorowako Sulawesi Selatan.
Beberapa
prinsip dalam menulis yang perlu kita ketahuiuntuk memudahkan kita dalam
menulis adalah:
1.
90% ide tulisan
muncul ketika kita tidak peduli dengan apa yang orang lain katakan mengenai
tulisan kita. 10% keberhasilan menulis baru mengenai seberapa kita konsisten
dalam menulis.
2.
Menulislah
dengan hati, mengeditlah dengan pikiran.
3.
Hambatan penulis
terjadi ketika ia terlalu menghakimi diri sendiri saat mulai menulis.
4.
Mengedit sebuah
tulisan adalah sebuah upaya pembersihan dan akan terasa membosankan serta bisa
juga membuat frustasi, tetapi juga bersifat terapeutik
atau hal yang baik bagi kegiatan menulis kita. Mengeditlah seperti yang sering
kita lakukan dalam kehidupan kita. Buang jauh yang tak perlu. Utamakan yang
inti.
5.
Tiga prinsip
dalam menulis yaitu: 1). Sederhanakan pesan kita; 2). Buatlah tulisan kita
menyenangkan, menakutkan, menegangkan atau mendidik; 3). Buatlah tulisan kita
begitu menarik sehingga seseorang pasti sudah gila untuk tidak membacanya.
6.
“Menulis dengan
baik berarti berpikir dengan baik. Jika kita tidak dapat menulis dengan baik,
itu berarti kita tidak dapat berpikir dengan baik. Tetapi menulis hanyalah
langkah pertama. Menulis ulang juga penting. Dan ... apa itu menulis ulang?
Menulis ulang adalah memikirkan ulang ide tulisan kita” (David Perel)
7.
Tulisan awal
kita akan seperti air kotor, tetapi semakin banyak kita menulis, semakin bersih
“air kreatif” kita.
8.
Pisahkan
kegiatan antara mencari ide dan menulis. Carilah ide dan buatlah daftar. Baru
kemudian ambil satu persatu untuk kita tuliskan.
9.
Kegiatan
mengedit tulisan sama pentingnya dengan menulis itu sendiri. Jika kita membaca
tulisan di blog yang ‘mentah’ itu berarti nafsu si penulis hanya menerbitkan
(posting) dan bukan mempersembahkan buah pikirannya yang terbaik.
10. Membuat sebuah judul tulisan adalah sebuah seni
tersendiri. Teruslah berlatih.
11. Konsistenlah dalam menulis, kita akan menemukan diri
kita sebagai penulis saat kita konsisten.
12. Jangan pernah berfikir untuk punya ide kita sendiri.
Lakukan ATM
terus menerus amati, tiru dan modifikasi.
Penyakit seorang penulis adalah memaksa dirinya untuk mengeluarkan hal yang asli produk dari
dirinya. Akibatnya malah ia tidak pernah menulis.
13. Bagaimana menjadi sosok yang berbeda di internet?
Cari keunikan kita, pelajari sebuah hal yang akan jadi brand kita. Jika sudah punya brand
lanjutkan dengan mengajarkan orang lain.
Bagaimana
memanage hati supaya tidak merasa
kecewa berkepanjangan ketika tulisan kita tak dihiraukan oleh orang lain?
Teruslah menulis. Ada dua perspektif/pandangan dalam hal berkarya. Pertama,
perspektif dari sisi pencipta yang diingat adalah hal yang jelek dan membuat ia
kecewa. Seperti kegagalan yang kita alami. Kedua, perspektif dari sisi penikmat
atau pembaca yang akan mereka ingat adalah hasil karya kita yang bagus. Jadi
sebagai pencipta atau pembuat tulisan, bersikaplah seperti seorang penikmat
alias bersikap masa bodoh pada karya yang tidak dilirik orang. Dengan cara coba
lagi dan coba lagi.
Banyak
narasumber selalu berpesan ‘tulislah yang memberi manfaat bagi orang lain’,
namun sebagai pemula apakah salah jika menulis hanya merupakan ungkapan jiwa?
Tidak ada yang salah, namun hal mesti dihindari adalah ketika kita menulis
sesuatu yang merupakan ungkapan jiwa sendiri namun meminta orang untuk
memperhatikan dan menghargai tulisan kita.
Dikarenakan secara manusiawi orang hanya akan memperhatikan sesuatu yang
menguntungkan atau berguna bagi dirinya sendiri. Bukan berarti sebuah ungkapan
jiwa tidak akan bisa dihargai, namun karya kita meski bersaing dengan maestro,
misalnya untuk puisi ada WS Rendra dengan sajak-sajaknya.
Bagaimana
kriteria tulisan dikatakan ‘mentah’ atau sudah dari hati? Tulisan yang masih
mentah berarti si penulis langsung menekan tanda ‘terbitkan’ saat menulis di
blog internet tanpa membaca kembali. Tulisan banyak typo, kalimat berputar-putar. Baca yang keras tulisan yang kita
hasilkan. Sensitifkah telinga kita? Tempatkan diri kita sebagai orang yang akan
membaca. Jika semua sudah kita lakukan maka apapun ide dan gaya bahasa yang
kita tulis akan berasa matang.
Apakah
dengan ATM bisa membangun ciri khas seorang penulis? Ada istilah ‘nothing new under the sun’ artinya di dunia ini sebenarnya tidak
ada yang sama sekali baru. Artinya kita harus menemukan siapa penulis yang kita
sukai. Pelajari dan lakukan modifikasi. Semakin sering kita lakukan riset dan
melihat keunikannya maka kita akan melahirkan keunikan kita sendiri. ATM adalah
cara untuk seorang penulis menyusun tenaga agar bisa konsisten menulis kemudian
mempunyai gaya menulis sendiri.
Bagaimana
tips membuat judul yang menarik agar tulisan kita dapat dengan mudah diingat
oleh pembaca? Membuat judul berarti membuat pernyataan yang membuat orang
tertarik. Bagaimana tekniknya? Gunakan kata-kata berikut dalam elemen judul
yang akan kita buat untuk tulisan kita, yaitu: You, Free, New, Now, Secret (Anda, Bebas atau Gratis, Baru atau
Terkini, Sekarang, Rahasia). Beberapa contoh judul, misalnya: 1). Tips bagi anda, guru kreatif dalam
menaklukkan kelas yang pasif selama PJJ; 2). Gratis untuk anda, resep membuat video pembelajaran yang memukau
siswa; 3). Aplikasi terkini
pembelajaran jarak jauh; 4). Temukan sekarang,
10 penyebab murid malas saat pembelajaran jarak jauh; 5). Tujuh rahasia guru yang dirindukan siswanya saat PJJ.
Bagaimana
cara merangkai kalimat agar renyah dibaca dan fokus dalam satu alur cerita?
Lebih seringlah mengedit. Semakin sering kita mengedit tulisan diri sendiri
mungkin kita akan sedih betapa banyak kata dan kalimat yang dipotong. Perbaiki maindset tanamkan bahwa kalimat dan
kata-kata yang dibabat dalam proses adalah jalan kita menuju fokus sebuah
tulisan.