Rabu, 27 Januari 2021
Bebas
Resume 4 - Teknik Membuat Resume Jadi Buku
Disampaikan
pada Pelatihan Belajar Menulis edisi Senin, 25 Januari 2021 oleh narasumber seorang
guru hebat, Ibu Aam Nurhasanah, S.Pd dari Lebak Banten. Beliau adalah peserta
belajar menulis bersama Om Jay gelombang 8.
Resume
adalah sebuah ringaksan atau rangkuman materi. Ketika kita membuat resume,
diharapkan jangan mengcopy tulisan
narasumber secara utuh tanpa mengedit sedikitpun. Tetapi tentukan poin-poin
yang dianggap penting lalu kembangkan dengan bahasa sendiri. Bisa diselingi
pengalaman hidup, atau pengalaman menarik lainnya. Hal ini agar resume kta
terasa hidup dan tidak monoton hanya sekedar copy paste dari narasumber.
1.
Mengumpulkan
resume dalam file word.
Hal ini
ditujukan supaya memudahkan kita dalam menyusun buku nanti.
2.
Menentukan tema.
Dilakukan untuk
mengelompokkan materi yang temanya sama menjadi satu bab.
3.
Membuat TOC (Table Of Content) atau Daftar Isi.
Daftar isi dibuat
berdasarkan kumpulan tema yang kita buat tadi.
4.
Mulai
mengembangkan TOC (Table Of Content).
Pada kegiatan
ini kita bahas lebih mendalam isi per bab dan selingi dengan pengalaman pribadi
supaya buku terasa hidup. Ketika menulis naskah jangan dulu melakukan revisi.
Tuangkan dulu ide yang berserak disekitar kita.
5.
Review, revisi
dan edit naskah.
Jika naskah
sudah selesai diketik, lakukan penyuntingan ejaan berdasarkan PUEBI (Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia), dengan tujuan untuk meminimalisir typo atau salah ketik.
6.
Lengkapi
sinopsis buku.
Sinopsis dibuat
untuk menarik perhatian pembaca.
7.
Kirim ke
penerbit.
Jika naskah
sudah selesai, kirimkan ke penerbit untuk segera diproses.
Beberapa
hal yang harus diperhatikan ketika membuat resume menjadi buku adalah:
- Buku kumpulan
resume kita persepsikan sebagai true
story jadi yang diutamakan adalah cerita pengalaman mengikuti mengikuti
setiap pertemuan. Kesan-kesan pribadi terhadap materi narasumber dihubungkan
dengan pengalaman kita sendiri.
- Ada satu bab
khusus yang membahas awal suka menulis dan pandangan terhadap menulis. Misalnya
sebelumnya mengira jika menulis itu sulit karena mentok tidak ada ide, namun setelah mengikuti pelatihan tercerahkan
bahwa menulis jangan menunggu ide tetapi ciptakan ide.
- Naskah resume buku
isinya bukan sekedar copy paste
materi dari narasumber, tetapi ambil poin-poin pentingnya saja.
- Resume di blog
boleh panjang, karena dianggap hampir seluruh materi itu penting. Tetapi ketika
akan dijadikan naskah buku, harus dibuat lebih ringkas dengan mengambil
poin-poin pentingnya saja.
- Menulis biodata
narasumber tidak perlu panjang-panjang, misalnya jika prestasinya banyak cukup
diambil salah satu saja yang paling “Wah”.
- Materi sesi
tanya jawab diambil beberapa saja yang sesuai dengan tema yang dibahas.
- Daftar pustaka
dibuat jika mengutip dari buku, tetapi jika isinya paparan materi dari
narasumber semua maka daftar pustaka tidak perlu dibuat.
Satu tips yang diberikan narasumber kepada penulis pemula agar bisa konsisten dalam menulis adalah tentukan niat dan tekad yang kuat. Karena menulis butuh keterampilan, harus diasah setiap hari. Layaknya sebuah pisau semakin tajam apabila selalu diasah. Begitupun keterampilan menulis, harus dibiasakan menulis setiap hari. Jika kita sudah terbiasa menulis dan berhasil menaklukkan 20 resume pasti akan bisa menerbitkan buku sendiri.
Resume 3 - Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie
Materi ini disampaikan
oleh narasumber hebat, Pak Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd. seorang guru SD
di Jakarta, masih muda namun prestasi menulisnya sangat luar biasa dan telah
melahirkan beberapa karya.
Saat ini, menerbitkan
sebuah buku bisa dibilang semakin mudah. Mengapa dibilang semakin mudah? Karena
dulu kita berpikir untuk menerbitkan sebuah buku harus melalui berbagai proses
yang susah dan lama sekali. Karena kita tahunya penerbit mayor yang
buku-bukunya bertebaran di toko buku. Kita juga tahu kalau mengirim naskah ke
penerbit mayor ada kemungkinan ditolak. Apabila diterima pun proses
penerbitannya sangat lama.
Sekarang ada penerbit
indie yang bisa menjawab rintangan-rintangan tersebut. Pada penerbit indie,
naskah yang kita kirim pasti diterbitkan dan proses penerbitannya pun relatif
mudah dan cepat. Satu hal yang perlu diketahui jika kita mengirim naskah untuk
diterbitkan di penerbit indie, kita perlu mengeluarkan biaya untuk mendapatkan
fasilitas pra cetak penerbitan. Bagi penulis pemula, keberadaan penerbit indie
menjadi satu solusi yang tepat untuk bisa mewujudkan impian memiliki buku karya
sendiri.
Jika kita akan memilih
penerbit untuk menerbitkan buku sebaiknya kita memahami betul ketentuan tiap-tiap
penerbit dan memilih penerbit mana yang cocok. Karena masing-masing penerbit
memiliki penawaran dan ketentuan yang berbeda-beda.
Hal yang harus
diperhatikan jika penerbit tersebut tidak menyediakan fasilitas editing, itu
berarti penerbit tidak melakukan editing terhadap naskah yang kita kirim. Jika
terdapat kesalahan dalam pengetikan maupun tulisan yang kurang pas tidak akan
dikoreksi oleh penerbit. Akan tetapi kita bisa melakukan editing sendiri
sebelum naskah kita kirimkan ke penerbit.
Karena tidak ada
fasilitas editing dari penerbit, sebelum buku terbit kita akan dikirim naskah
buku PDF dengan (water mark) untuk
dicek kembali. Beberapa tips yang dapat dilakukan dalam mengedit naskah sendiri
antara lain:
- Penulisan kata jangan disingkat (yg,
tdk, blm, dsb).
- Jangan sampai ada tulisan yang salah
ketik (typo).
- Satu paragraf jangan berisi terlalu
banyak kalimat.
- Mulailah membiasakan membuat kalimat
yang pendek-pendek, karena limat yang panjang akan cenderung membingungkan.
- Setiap bab baru selalu dimulai di
halaman baru, jangan digabung dengan bab sebelumnya.
Naskah buku juga
disertai kelengkapan naskah yaitu: Cover
(judul buku dan nama penulis saja), Prakata, Daftar Isi (tanpa nomor halaman),
Profil Penulis, Sinopsis (3 paragraf yang masing-masing paragraf berisi 3
kalimat). Prakata wajib ada dan ditulis penulis sendiri. Kata Pengantar ditulis
oleh orang lain dan tidak wajib ada.
Satu tips dari
narasumber bagi penulis pemula agar buku yang kita tulis diminati banyak orang yaitu
membuat buku dengan tema yang masih jarang ditemukan.
Serunya Festival Panen Hasil Belajar PGP Angkatan 10 Kabupaten Musi Rawas Tahun 2024
Foto: Dokumentasi Pribadi oleh Abdul Hadi Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 10 Kabupaten Musi Rawas telah selesai, ditandai dengan pe...
-
Istilah itu sudah tidak asing lagi, bahkan sejak aku masih duduk di bangku sekolah dasar. Ketika masih duduk dbangku SD aku hanya mendengar ...
-
Kegiatan Kemah Akbar Kwarran Muara Lakitan Tahun 2023 dilaksanakan pada tanggal 9-11 November 2023 mundur dua minggu...
-
Sejak tahu dunia blogging dan tulis menulis aku mulai suka menulis di blog, terutama untuk hal-hal yang ringan sekedar menuliskan pengalaman...