Minggu, 24 Januari 2021

Hujan

Oleh: Nasirun

Kembali
Datang lagi
Menyiram bumi pertiwi
Derasnya hujan pagi hari.

Dinginnya pagi selimuti diri
Tergoda mata terpejam lagi
Kewajiban menanti
Pasti.

Gemeretak
Ngilu menggigil
Tak surutkan langkah
Susuri jalan tanpa goyah.

Bercengkerama di sudut sekolah
Wajah-wajah anak negeri
Polos berseri
Menanti.


Muara Rengas, 25 Januari 2021

lose

 Tema #KamisMenulis Edisi 21 Januari 2021 kali ini adalah bermain #SuakaMargaKata. Kata yang menjadi tema #KamisMenulis adalah lose. Sebuah kata dalam KBBI yang jarang dipakai.

Melihat tulisan lose yang menjadi tema #KamisMenulis kali ini, dalam benak saya awalnya berfikir kalau kata yang dimaksud adalah kata dalam bahasa Inggris yang berarti kalah. Ternyata kata lose yang dimaksud adalah kata yang terdapat pada KBBI. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan bahwa lose(n) berarti kelas yang tertinggi atau terbaik (dalam gedung bioskop dan sebagainya).

Disini saya tidak akan membahas lose-nya itu sendiri karena memang saya tidak faham dengan istilah per-bioskop-an dan saya memang kurang suka nonton bioskop. Hanya beberapa kali, itupun rombongan dengan kawan-kawan kuliah di Solo dulu untuk menyelesaikan salah satu tugas. Yang akan saya bahas disini adalah tentang kesalah pahaman dalam mengartikan sebuah kata. Lose dalam pikiran saya adalah kata dalam bahasa inggris yang berarti kalah, ternyata lose yang dimaksud dalam tema ini adalah kelas yang tertinggi atau terbaik (dalam gedung bioskop dan sebagainya).

Seperti yang saya alami di masa-masa awal saya baru datang di tanah andalas ini. Saya terlibat perbincangan yang tidak nyambung karena perbedaan persepsi. Saat itu ketika jam istirahat sekolah saya terlibat perbincangan dengan dua orang teman. Dedi dan Maya namanya. Membicarakan seorang teman lagi yang lagi pusing karena mertuanya mau pulang tetapi susah akses transportasi (pada saat itu kami bertugas di sekolah yayasan dalam perkebunan sawit).

Dedi   : “Oei Run, pak Iwan ni lagi porek. Mamak mertuonyo nak balek.”

Irun    : “Jadi sekarang lah dak katek lagi mamaknyo?”

Dedi   : “Dak, Pak Iwan porek nian, mamaknyo nak balek.”

Irun    : “Iyo, jadi sekarang mamaknyo sudah pergi?”

Maya : “Tunggu...tunggu...tunggu...kamu beduo ni dak nyambung.” Sambil tertawa.

Saya masih belum nian ngerti maksudnya.

Maya : “Porek uji kamu tu apo, Ded?

Dedi   : “Pening, mikir mak mertunyo nak balek.”

Maya : “Porek uji kamu tu apo, Run?”

Irun    : “Minggat...” (pemahaman saya yang diucap Dedi adalah purik (bahasa Jawa=pergi tanpa pamit)

Duaaaaaarrrrrr...kami bertiga tertawa terpingkal-pingkal.


Maya : “Pantas saja nggak nyambung obrolan kamu beduo nih, yang sikok kemano yang sikok kemano.”

 

Salam literasi.




Rindu

Oleh: Nasirun

Rindu
Merasuk kalbu
Jiwa merintih pilu
Sekian lama tak bertemu.

Aku simpan rasa rinduku
Hingga tibanya waktu
Kita bertemu
Ibu.

Do'amu
Selalu kuharapkan
Kesehatan dan keselamatan
Hingga masanya aku pulang.

Musi Rawas, 24 Januari 2021


Serunya Festival Panen Hasil Belajar PGP Angkatan 10 Kabupaten Musi Rawas Tahun 2024

Foto: Dokumentasi Pribadi oleh Abdul Hadi Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 10 Kabupaten Musi Rawas telah selesai, ditandai dengan pe...