Tema #KamisMenulis Edisi 21 Januari 2021 kali ini adalah bermain
#SuakaMargaKata. Kata yang menjadi tema #KamisMenulis adalah lose. Sebuah kata
dalam KBBI yang jarang dipakai.
Melihat tulisan lose yang menjadi tema #KamisMenulis kali ini, dalam benak
saya awalnya berfikir kalau kata yang dimaksud adalah kata dalam bahasa Inggris
yang berarti kalah. Ternyata kata lose yang dimaksud adalah kata yang terdapat
pada KBBI. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan bahwa lose(n) berarti
kelas yang tertinggi atau terbaik (dalam gedung bioskop dan sebagainya).
Disini saya tidak akan membahas lose-nya itu sendiri karena memang
saya tidak faham dengan istilah per-bioskop-an dan saya memang kurang suka
nonton bioskop. Hanya beberapa kali, itupun rombongan dengan kawan-kawan kuliah
di Solo dulu untuk menyelesaikan salah satu tugas. Yang akan saya bahas disini
adalah tentang kesalah pahaman dalam mengartikan sebuah kata. Lose dalam pikiran saya adalah kata
dalam bahasa inggris yang berarti kalah, ternyata lose yang dimaksud dalam tema
ini adalah kelas yang tertinggi atau terbaik (dalam gedung bioskop dan
sebagainya).
Seperti yang saya alami di masa-masa awal saya baru datang di tanah
andalas ini. Saya terlibat perbincangan yang tidak nyambung karena perbedaan
persepsi. Saat itu ketika jam istirahat sekolah saya terlibat perbincangan dengan
dua orang teman. Dedi dan Maya namanya. Membicarakan seorang teman lagi yang
lagi pusing karena mertuanya mau pulang tetapi susah akses transportasi (pada
saat itu kami bertugas di sekolah yayasan dalam perkebunan sawit).
Dedi : “Oei Run, pak Iwan ni lagi porek. Mamak
mertuonyo nak balek.”
Irun : “Jadi sekarang lah dak katek lagi mamaknyo?”
Dedi : “Dak, Pak Iwan porek nian, mamaknyo nak
balek.”
Irun : “Iyo, jadi sekarang mamaknyo sudah pergi?”
Maya : “Tunggu...tunggu...tunggu...kamu beduo ni
dak nyambung.” Sambil tertawa.
Saya masih belum nian ngerti maksudnya.
Maya : “Porek uji kamu tu apo, Ded?
Dedi : “Pening, mikir mak mertunyo nak balek.”
Maya : “Porek uji kamu tu apo, Run?”
Irun : “Minggat...” (pemahaman saya yang diucap
Dedi adalah purik (bahasa Jawa=pergi tanpa pamit)
Duaaaaaarrrrrr...kami bertiga tertawa
terpingkal-pingkal.
Maya : “Pantas saja nggak nyambung obrolan kamu beduo
nih, yang sikok kemano yang sikok kemano.”
Salam literasi.