Senin, 01 Maret 2021

H-1

H-1 menjelang pelaksanaan pernikahan keponakanku Sidik, terlebih dahulu digelar pengajian hafiz Qur'an oleh Sidik, adik-adiknya, serta teman-teman sepondoknya secara estafet. Bakda subuh pengajian diawali oleh Sidik disimak oleh adik-adiknya. Menjelang siang sekira jam 8, teman-temannya dari pondok mulai datang. Selanjutnya hafalan Qur'an dilaksanakan secara bergantian.  

Mendengar lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an yang dibacakan secara hafalan oleh anak-anak muda, terasa bergetar hati dan perasaan ini. Berkata dalam hati sungguh bahagia orang yang fasih membaca ayat-ayat suci Al-Qur'an apalagi sampai bisa menghafalkannya. Sungguh anak-anak yang mulia yang siap memakaikan mahkota kepada kedua orang tuanya kelak di surga. Sungguh berbahagia kedua orang tua anak-anak muda ini memiliki putra/putri seorang penghafal Al-Qur'an.

Dari lubuk hati yang paling dalam pun berharap semoga kelak kedua buah hatiku bisa mengikuti jejak kakak-kakaknya, sekolah sekaligus mengaji. Sekolah di sekolah umum sebagai bekal untuk kehidupan dunianya, serta mengaji di pondok pesantren sebagai bekal menghadapi kehidupan akhirat kelak. Terlebih supaya anak-anakku kelak memiliki pegangan hidup untuk menjalani kehidupan sesuai ajaran agama dan tuntunan rosul-Nya.

Menjelang siang selepas sarapan (tradisi tempat kami jika rewang di tempat orang hajatan sarapan sekitar jam sepuluhan), dikarenakan masih ada beberapa perlengkapan yang belum cukup sehingga harus membeli lagi ke sebuah toko busana di kota kabupaten yang memerlukan waktu sekitar setengah jam perjalanan dengan kendaraan bermotor. Segera saja aku mengajak kakak laki-lakiku untuk mengawani belanja. Setelah diberi uang untuk membeli perlengkapan yang masih kurang segera bergegaslah kami menggunakan sepeda motor.

Seperti kata peribahasa, "untung tak dapat diraih malang tak dapat ditolak", baru dapat separuh perjalanan, hujan turun dengan lebatnya bagai air ditumpahkan dari langit. Kami pun menepi, membuka jok motor ternyata hanya ada satu stel jas hujan. Berhubung jas hujannya hanya satu kami pun berteduh dahulu sampai hujan reda. Sampai kurang lebih satu jam hujan baru agak reda. 
Setelah hujan agak reda, kami melanjutkan perjalanan. Pertama sekali menuju toko busana muslim untuk membelikan kain sarung dengan pecinya untuk sang calon pengantin. Setelah pilih memilih mana yang cocok segeralah membayarnya di kasir. Kami pun melanjutkan perjalanan kembali. Baru beberapa meter berjalan, hujan kembali deras lagi. Tak urung kami pun berhenti lagi untuk berteduh dahulu.

Setelah hujan reda kami segera bergegas untuk melanjutkan perjalanan. Kali ini tujuannya ke mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) untuk menarik tabungan. Tak perlu menunggu antrian yang lama, segera aku lakukan transaksi. Setelah selesai bertransaksi, segera kami lanjutkan perjalanan. Belum juga sampai tujuan, hujan deras lagi.

Begitu sampai di tempat tujuan, segera kami pesan tiga box ayam kremes yang akan digunakan sebagai pelengkap seperangkat nasi tumpeng untuk khataman bacaan Al-Qur'an tadi. Berhubung hujan masih cukup lama, kami pesan dua porsi ayam kremes untuk menu mengisi perut. Selesai kami makan, hujan belum juga reda sehingga harus menunggu lagi sampai hujan agak reda. 

Begitu hujan agak reda, kami segera melanjutkan perjalanan pulang meskipun masih sedikit rintik. Dikarenakan habis hujan, perjalanan jadi agak lambat. Kondisi jalan agak licin dan banyak yang tergenang oleh air hujan, sehingga harus ekstra hati-hati mengendarai sepeda motor. Sampai di rumah sudah menunjukkan pukul lima belas lewat. Tidak terlambat, karena khataman Qur'an akan dilaksanakan bakda Ashar.

Senang bisa melaksanakan tugas yang diamanahkan dengan baik walaupun baju sedikit kebasahan. Akan tetapi terasa sedih juga karena ketika aku tinggalkan tadi, putri sulungku masih tidur sehingga ketika bangun mencari-cari ayahnya di mana. Bahkan badannya terasa panas, sepertinya demam mau pilek. Sebagai antisipasi, segera kubeli obat penurun panas, batuk, pilek dan larutan penyegar. Karena susah sekali minum obat, disaat yang tepat aku minumkan obat tersebut agar tidak sampai parah sakitnya.

Serunya Festival Panen Hasil Belajar PGP Angkatan 10 Kabupaten Musi Rawas Tahun 2024

Foto: Dokumentasi Pribadi oleh Abdul Hadi Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 10 Kabupaten Musi Rawas telah selesai, ditandai dengan pe...