Kamis, 1 Juli 2021 memulai aktivitas ngeblog lagi setelah sekian lama vakum dari Komunitas Lagerunal. Tema yang diusung pada #KamisMenulis kali ini adalah Dua. Karena satu dan lain hal, pada #KamisMenulis edisi sebelumnya dengan tema Satu, saya tidak berkesempatan mengikutinya. Kali ini dengan tema Dua saya mencoba ikut meramaikan dunia persilatan blogger Lagerunal. He..he..he..
Berbicara tentang tema #KamisMenulis dua, saya langsung terinspirasi dari kedua buah hati saya. Aisyah Nuha Zahira dan Abdillah Abqary Agam. Sangat bersyukur di usia pernikahan saya yang ke delapan tahun ini telah dikarunia dua buah hati yang imut-imut. Sudah lengkap sepasang pula, satu cewek dan satu cowok. Meskipun di luar sana juga banyak pasangan suami istri yang sudah dikaruniai buah hati yang lengkap, namun tak sedikit pula yang masih menantikan kehadiran buah hati yang sangat diharapkan untuk melengkapi kebahagian dalam berumah tangga. Oleh karena itu, rasa syukur yang tak terhingga selalu saya ucapkan kepada Allah SWT atas amanah sekaligus anugerah yang telah diberikan kepada kami yang harus selalu kami jaga segenap jiwa raga kami.
Saya dan istri menikah pada tahun 2013 silam, tepatnya tanggal 21 April 2013 bertepatan dengan Hari Kartini. Setelah lewat dua tahun lebih masa pernikahan, kami mulai diselimuti kegelisahan dan kecemasan karena belum juga ada tanda-tanda kami akan dianugerahi momongan. Meskipun tidak kami tampakkan, namun kami merasa tidak enak sendiri jika ditanya-tanya mengenai momongan. Yang bisa saya lakukan dalam setiap sholat saya adalah memohon kepada-Nya agar diberi anugerah yang kami harapkan.
Alhamdulillah tepat pada tanggal 18 November 2016 buah hati kami yang pertama lahir ke dunia ini. Aisyah Nuha Zahira, nama yang saya berikan padanya. Dengan harapan kelak menjadi anak yang cerdas, berbakti kepada orang tua, agama, nusa dan bangsa serta bisa membanggakan orang tua dan keluarga. Proses persalinan buah hati kami yang pertama ini adalah pengalaman baru yang tak terlupakan bagi kami. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, begitu memasuki masa cuti melahirkan, isteri saya antar ke tempat mertua dengan alasan selain akses ke rumah sakit dekat juga supaya isteri saya lebih tenang secara emosional karena melahirkan dekat dengan orang tuanya.
Ketika sudah menunjukkan tanda-tanda akan melahirkan, isteri saya segera dibawa ke rumah sakit Bhayangkara Palembang. Pada saat itu posisi saya masuh di dusun. Malam itu juga saya langsung berangkat ke Palembang dengan menumpang travel yang sudah dipesankan oleh adik ipar. Masuk rumah sakit sudah sehari semalam namun si kecil belum juga lahir. Karena merasa sudah tidak tahan lagi, akhirnya diambil keputusan untuk dilakukan operasi saecar. Proses operasi berjalan kurang lebih lima belas menit saja. Lahirlah buah hati kami yang pertama.
Dua setengah tahun berikutnya, tepatnya tanggal 26 Maret 2020 lahirlah buah hati kami yang kedua. Abdillah Abqary Agam, nama yang berikan padanya. Tidak mau mengulangi proses yang sama seperti persalinan yang pertama, kali ini istri saya langsung minta persalinan secara saecar. Saya pun menyetujuinya. Berbeda dengan yang pertama, kali ini persalinan dilaksanakan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Rika Amelia Palembang. Ditangani oleh dokter yang selama ini memeriksa kandungan istri saya sedari kehamilan yang pertama dulu.
Sekarang kedua buah hati kami sudah tumbuh dan berkembang menjadi anak-anak yang mungil. Sang kakak telah berusia 4 tahun 7 bulan, sedangkan adiknya sudah berusia 1 tahun 3 bulan. Harapan kami semoga selalu diberi kesehatan sehingga bisa menunggui dan mengawasi setiap tumbuh kembang kedua buah hati kami hingga dewasa kelak.