Si Merah pun diantrikan untuk mendapat perbaikan. Selama menunggu perbaikan Eko mengikuti kegiatan yang semestinya dimulai pada jam delapan pagi. Beruntung tidak sampai tengah hari kegiatannya selesai. Eko dan Edi segera menuju ke bengkel untuk melihat apakah Si Merah sudah selesai diperbaiki atau belum. Sesampainya di bengkel ternyata belum selesai diperbaiki karena velg Si Merah tidak bisa dipress jadi harus diganti dengan yang baru. Memikirkan bahwa mereka berdua harus bisa balik ke dusun siang ini juga maka Eko setuju untuk mengganti velg Si Merah dengan yang baru.
Setelah dihitung-hitung dan disepakati biaya perbaikannya, teknisi bengkel segera mengeksekusi Si Merah. Karena pembelian velg harus sepaket maka semua kaki Si Merah diganti dengan yang baru. Perlu waktu sekitar setengah jam untuk mengeksekusi Si Merah.
"Jadilah siang ini kita balik ke dusun." kata Eko pada Edi sahabatnya.
Setelah Si Merah diperbaiki, mereka berdua segera menyelesaikan keperluannya dan langsung bergegas balik ke dusun. Si Eko masih merasa trauma dan was-was, jadi mengendarai Si Merah dengan hati-hati dan tidak terlalu ngebut.
Sampai di rumah Eko kondisi Si Merah masih baik-baik saja dengan kedua kaki barunya. Eko merasa ada yang tidak beres dengan kaki belakang Si Merah ketika dibawa ke luar membeli sayur. Dilihatnya kaki belakang Si Merah agak sedikit kempes. Ketika balik dari warung, Eko segera mencari pompa untuk menambah angin kaki belakang Si Merah. Jadilah kaki belakang Si Merah normal lagi.
"Laaaahhhh...??? Kog kempes lagi?" Eko terkejut ketika hendak menggunakan Si Merah untuk menjemput anak dan istrinya yang baru pulang dari Palembang. Ternyata Si Merah masih dalam keadaan tidak baik-baik saja. Untung ada Si Hitam yang kondisinya normal, jadi Eko bisa menggunakannya untuk me jemput anak dan istrinya.
Karena kaki belakang sudah benar-benar tak ada anginnya, Eko harus mendorong Si Merah ke bengkel di bawah teriknya matahari siang untuk segera mendapatkan perawatan lagi supaya besok bisa mengantarkan istrinya dinas. Informasi dari kakak tukang bengkelnya bahwa velg yang baru saja diganti tidak cocok untuk jenis ban tubles jadi begitu kempes a ginnya langsung habis. Makanya meskipun sudah dipompa tetap saja tidak bisa menyimpan angin. Alternatif solusinya adalah menggunakan ban dalam.
"Bagaimana bagusnya lah, Kak. Yang penting bisa diperbaiki karena besok mau dipakai." kata Eko.
Walhasil kakak teknisi bengkel segera mengeksekusi Si Merah dengan memberi ban dalam di kaki belakang Si Merah. Tak perlu waktu lama kaki Si Merah selesai dieksekusi dan sudah bisa dipakai lagi. Dalam hati Eko berdo'a semoga Si Merah selalu dalam keadaan baik-baik saja sehingga bisa mengantarkan tuannya ke mana saja. Pembelajaran untuk Eko adalah supaya lebih berhati-hati lagi dalam berkendara.
#salamliterasi