Selasa, 06 April 2021

Kenangan sejarah di F Trikoyo


Membahas huruf F, tetiba saya teringat salah satu desa  di kecamatan Tugumulyo kabupaten Musi Rawas. Namanya desa F Trikoyo. Tempat tersebut menjadi salah satu saksi sejarah perjalanan hidup saya. Kenangan saya kembali ke masa 12-13 tahun yang lalu, tepatnya tahun 2008 dan 2009. Ketika pelaksanaan tes rekruitmen CPNS.

Pada saat itu perkembangan dunia digital belum secanggih saat ini. Meskipun sistem pengoreksian jawaban tes menggunakan sistem komputerisasi namun pelaksanaan tesnya masih manual dengan menuliskan jawaban pada lembar jawab komputer (LJK).
Sebagai kabupaten yang baru mekar wilayah administrasinya, pelaksanaan tes CPNS secara serentak dilaksanakan di kecamatan Tugumulyo dengan memanfaatkan sekolah-sekolah yang ada di sana. Hal itu karena ujiannya dilaksanakan secara serentak satu hari, sehingga  harus menggunakan beberapa titik lokasi untuk pelaksanaannya. Beda dengan sekarang yang mana ujian CPNS dilaksanakan di satu titik lokasi, dijadwalkan secara bergiliran karena menggunakan sistem komputer yang terkoneksi langsung dengan server pusat. Jika dulu peserta tidak mengetahui hasil ujiannya, beda halnya dengan sekarang. Peserta bisa langsung mengetahui hasil tesnya setelah selesai melaksanakan ujian.

Pada tahun 2008, pertama kali saya mengikuti tes CPNS. Saya mendapatkan jadwal di titik lokasi SDN 2 F Trikoyo. Karena letak tempat tinggal saya jauh dari lokasi tes, saya pun harus menginap di tempat kerabat di Lubuklinggau yang jangkauan ke lokasi tes lebih dekat. Pada saat pengumuman hasil seleksi, ternyata saya belum beruntung dan belum lulus tes.

Tahun berikutnya, tahun 2009 saya kembali mengikuti tes seleksi penerimaan CPNS lagi. Masih dengan sistem yang sama, saya kembali mendapatkan jadwal tes di desa yang sama di F Trikoyo. Hanya titik lokasinya yang berbeda. Kali ini saya mendapatkan jadwal di titik lokasi MA Al-Muhajirin. Seperti tahun yang lalu, saya harus menginap ditempat kerabat lagi supaya tidak terlambat datang ke lokasi tes. Kali ini saya menginap tidak jauh dari lokasi tes, di desa F Trikoyo itulah. Tak lupa, malam hari sebelum tidur saya sempatkan untuk menelfon ibu saya di Boyolali, Jawa Tengah untuk memohon dia restunya supaya diberi kelancaran dalam pelaksanaan tes esok hari. Ujiannya berjalan dengan lancar, tanpa beban pikiran yang berlebih untuk lulus tes.

Pada tahun itu, karena jadwalnya tidak bersamaan saya juga ikut mendaftar tes CPNS di kota Salatiga tempat saya menempuh pendidikan dulu. Pada saat itu kita bisa mengikuti tes CPNS di lebih dari satu kabupaten asalkan tidak berbarengan waktu tesnya. Pelaksanaannya pun beberapa minggu setelah tes di kabupaten Musi Rawas dilaksanakan, sehingga saya masih bisa  mengikuti tes di Salatiga.

Ketika tiba waktunya pengumuman di kabupaten Musi Rawas, saat itu saya masih berada di Jawa karena baru kemarin pelaksanaan tesnya. Pagi-pagi sekitar pukul tujuh saya ditelpon kawan dari Lubuklinggau. Awalnya dia tidak memberitahu dan saya tidak menyangka kalau dia akan menyampaikan kabar gembira bahwa saya lulus seleksi penerimaan CPNS. Mendapat kabar menggembirakan itu saya pun langsung berteriak memanggil ibu, menyampaikan kabar gembira tersebut kepadanya. Tak terkira perasaan gembira saya ketika itu. Kegagalan di tahun sebelumnya tergantikan sudah. Saya pun segera bersiap-siap kembali ke Sumatera untuk mengurus kelengkapan pemberkasan CPNS.

Desa F Trikoyo, telah turut andil mengukir sejarah perjalanan hidup saya.

Serunya Festival Panen Hasil Belajar PGP Angkatan 10 Kabupaten Musi Rawas Tahun 2024

Foto: Dokumentasi Pribadi oleh Abdul Hadi Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 10 Kabupaten Musi Rawas telah selesai, ditandai dengan pe...