Pandemi Covid-19 masih juga belum mereda di berbagai penjuru dunia sehingga mengakibatkan berbagai macam kegiatan harus tertunda, seperti misalnya beberapa gelaran even-even olah raga internasional. Hal itu pun juga masih berimbas pada dunia pendidikan. Sebagian besar sekolah masih belum diperbolehkan melaksanakan kegiatan pembelajaran tatap muka. Hanya beberapa sekolah yang diperbolehkan melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan pertimbangan lokasi sekolah merupakan daerah dalam dan mobilitas warga ke luar rendah.
Dengan pertimbangan tersebut, sekolah tempatku bertugas termasuk salah satu sekolah yang mendapatkan izin dari Bupati untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka, namun tetap dengan protokol kesehatan ketat. Mewajibkan warga sekolah mengenakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan sering-sering mencuci tangan. Adapun aturan pelaksanaan pembelajaran tatap muka adalah waktu belajar tidak boleh lebih dari 2 jam, tanpa istirahat, siswa tiap kelas dibagi menjadi dua kelompok dengan jadwal hari tatap muka di sekolah secara bergantian (selang-seling).
Salah satu usaha pemerintah dalam menangani virus Covid-19 ini adalah dengan pemberian vaksin kepada masyarakat. Sasaran utamanya adalah para petugas medis, guru, dan pelayan publik lainnya. Yang mendapatkan vaksin pertama sekali adalah para petugas medis. Setelah petugas medis selesai semua sampai vaksinasi tahap kedua, giliran selanjutnya adalah guru.
Vaksinasi dilaksankan di Puskemas Kecamatan. Kami diberi jadwal vaksinasi selama 3 hari dari tanggal 7-9 April 2021. Saya mengikuti vaksinasi pada tanggal 7 April 2021 setelah mengikuti kegiatan penjurian lomba menulis surat untuk Bupati Musi Rawas. Kegiatan penjurian bagian saya selesai pada pukul 11.00, oleh karenanya saya minta izin kepada ketua panitia untuk mengikuti vaksinasi di puskesmas. Setibanya di puskesmas sudah banyak guru-guru dari SMAN Muara Lakitan tempat istri saya bertugas, sudah mengantri di halaman parkir puskesmas yang sudah dipersiapkan sebagai tempat tunggu antrian. Pada saat itu ada kawan istri saya yang berbaik hati memberikan nomor antriannya, sehingga saya tidak perlu mengantri lebih lama lagi.
Ketika tiba giliran saya, saya pun maju menuju meja pemeriksaan awal. Di sini dilakukan pemeriksaan suhu tubuh, tensi darah, HB darah, dan diberikan lembar observasi kesehatan. Setelah selesai pemeriksaan awal, dipersilahkan masuk ke dalam puskesmas untuk melaksankan pemeriksaan selanjutnya. Pada tahap ini memerlukan waktu yang cukup lama karena harus melakukan wawancara dengan petugas berkaitan dengan pertanyaan di dalam formulir yang sudah dibetikan tadi.
Giliran saya pun tiba. Setelah semua pertanyaan terjawab, hasilnya saya bisa melaksanakan vaksinasi tahap pertama ini. Tidak memerlukan waktu lama, saya dipersilakan ke meja berikutnya untuk diberikan suntikan vaksin. Vaksin yang digunakan adalah vaksin sinovac. Setelah selesai penyuntikan vaksin, saya dipersilakan menuju meja berikutnya untuk pendataan berkaitan status pemberian vaksin dan diberi obat untuk diminum apabila setelah sampai di rumah terjadi reaksi yang parah.
Pasien yang sudah diberikan suntikan vaksin diminta menunggu hingga 30 menit di ruang observasi. Hal ini dilakukan untuk mengobservasi jika terjadi reaksi setelah diberi suntikan vaksin. Sambil menunggu observasi, ada petugas medis yang menjelaskan berkaitan dengan vaksinasi ini. Diantaranya dijelaskan reaksi setelah disuntikkan vaksin ini adalah badan terasa pegal-pegal, namun hal itu biasa saja tidak perlu dikhawatirkan. Selain itu, jika nantinya setelah sampai di rumah masing-masing ada yang mengalami reaksi yang luar biasa diminta untuk menghubungi petugas medis yang nomornya sudah dituliskan di kartu vaksinasi. Setelah 30 menit para pasien dipersilakan pulang ke rumah masing-masing.
Sehari setelah vaksinasi, sertifikat vaksinasi Covid-19 diberikan melalui nomor HP yang telah diserahkan ketika pendataan awal. Vaksinasi kedua dijadwalkan pada tanggal 5 Mei mendatang. Semoga pandemi ini segera berakhir sehingga proses pendidikan bisa dilaksanakan di sekolah masing tanpa ada kekhawatiran terjangkit penyakit Covid-19 yang sangat mematikan ini.