Sabtu, 26 Juni 2021

Musuh Baik

Membaca judulnya kog sereeemmm yaa...?? Eits tunggu dulu, jangan langsung dianggap musuh yang gimana gitu yaaa..

Kali ini saya akan menceritakan kisah persahabatan kami. Entah kapan pastinya persahabatan ini dimulai saya sendiri juga tidak ingat pasti. Awalnya kami hanya kenal personal masing-masing saja. 

Musuh Baik

Ini adalah sebutan untuk grup WhatsApp kami yang beranggotakan enam orang. Ada Sarto, S.Pd, Utoyo Ramlan, S.Pd, YN. Diska Krisnawati, S.Pd, Elisabeth Novia Asni Utami, S.Pd, Bambang Edi Purnomo, S.Pd dan saya sendiri Nasirun, S.Pd di mana kami semua adalah guru-guru Sekolah Dasar di lingkungan Dinas Pendidikan kabupaten Musi Rawas. Grup ini dibentuk dan dinamai Musuh Baik oleh Mbak Elisabeth Novia Asni Utami, S.Pd. 

Awal kedekatan kami dimulai ketika sama-sama tergabung dalam tim soal kabupaten, baik itu tim soal ulangan semester ataupun tim soal Ujian Sekolah sejak beberapa tahun yang lalu. Mulanya hanya saling konsultasi tentang per'soal'an saja. Hingga wabah pandemi covid-19 datang melanda. Pembelajaran dilaksanakan secara daring dari rumah. 

Momen pembelajaran dari rumah dijadikan terobosan oleh Dinas Pendidikan kabupaten Musi Rawas untuk membuat guru-guru di kabupaten Musi Rawas menjadi melek teknologi melalui kegiatan pelatihan yang dilaksanakan secara daring juga. Kegiatan tersebut dimulai dari kegiatan PPD. Namun pada kegiatan tersebut saya belum ikut bergabung dikarenakan pada saat itu putra kedua saya lahir sehingga saya harus fokus mengurus putra saya yang baru lahir. Selain itu sinyal di tempat tinggal saya kurang mendukung sehingga saya ketinggalan informasi akan adanya kegiatan tersebut.

Pada kegiatan pelatihan berikutnya baru saya berkesempatan ikut menjadi peserta. Banyak hal positif yang dapat saya ambil dari keikutsertaan saya pada kegiatan tersebut. Hingga pada akhir tahun 2020 kemarin dibentuk satu wadah kegiatan guru-guru di kabupaten Musi Rawas yaitu Forum Komunikasi Kelompok Kerja Guru Kabupaten Musi Rawas (FK-KKG Kab Musi Rawas). Para pengurusnya diambil dari para panitia kegiatan sebelumnya yang tentu saja sudah digodog keterampilannya, baik penguasaan IT ataupun keterampilan mengelola sebuah organisasi.

Di antara para pengurus FK-KKG yang terbentuk, hanya saya yang merupakan orang baru di organisasi tersebut. Selain itu merupakan orang-orang yang sudah digodog kemampuannya sebagaimana saya ceritakan di atas. Menurut informasi yang saya dapatkan, ada satu teman saya yang ngotot minta memasukkan saya menjadi salah satu pengurus. Tak lain dia adalah YN. Diska Krisnawati, S.Pd salah satu anggota Musuh Baik ini juga. Karena sering membuat gaduh di WA grup tim soal sampai kami mendapatkan julukan 'Tom and Jerry'. Entah ada 'unsur' apa hingga dia ngotot mempertahankan saya menjadi salah satu pengurus FK-KKG ini.

Kembali lagi ke Musuh Baik. Pengukuhan pengurus FK-KKG Kabupaten Musi Rawas menjadi momen pertemuan kami setelah sekian lama tidak bertatap muka. Pada saat itulah Mbak Tami (sebutanku untuk Elisabeth Novia Asni Utami, S.Pd) membuat grup Musuh Baik ini. Barangkali nama 'Musuh Baik' ini terilhami dari kesukaan kami ribut satu sama lain, namun tetap saling bersaudara tanpa ada unsur ingin menyakiti. 

Dalam grup ini pun kami mempunyai nama panggilan masing-masing untuk setiap anggota. Sarto dan Utoyo Ramlan mendapat julukan si Upin Ipin. Hal itu bukan tanpa alasan. Seperti anak kembar, setiap ada kegiatan mereka berdua selalu bersama-sama. Di mana ada Upin di situ pasti ada Ipin. He..he..he.. Mbak Tami dan Diska si Sekjen Kwadrat, hal itu karena keduanya dalam kepengurusan FK-KKG sama-sama menjabat sebagai sekretaris. 

Selain Sekjen Kwadrat, mereka berdua juga memiliki julukan masing-masing. Mbak Tami dijuluki Bu Najwa karena kepiawaiannya setiap kali kegiatan zoom selalu tampil di depan kamera sebagai moderator atau pembawa acara. Sedangkan Diska mendapat julukan Bu Tejo, entah apa alasannya teman-teman memanggilnya Bu Tejo.

Bambang Edi Purnomo mendapat julukan Papa BEP Si Bakpao. Hal ini karena postur tubuhnya yang agak gendut sehingga pipinya embul-embul seperti bakpao (tidak bermaksud body shaming ya Pa BEP...🤭🤭). Kalau saya sendiri mereka ada yang memanggil saya Papa Irun, atau Mbak Tami suka nyebut saya Pak Ti (kependekan dari Pak Tiang, julukan yang diberikan oleh pak kasie karena faktor tubuh saya tinggi dan kurus. Ha..ha..ha..kata beliau kalau upacara tujuh belas Agustus tidak perlu menegakkan tiang bendera, bisa makai saya).

Diantara kami yang sering besakat (bahasa Musi) adalah si Ramlan dan Diska. Hingga julukan Tom and Jerry sekarang lebih tepat disematkan pada mereka berdua. Meskipun sering ribut-ribut namun hati para 'Musuh Baik' pada baik-baik semua. Dengan adanya grup ini semakin menambah keakraban dan rasa persaudaraan kami semua.

Pembagian Rapor Semester Genap 2020/2021

Hari yang ditunggu oleh anak-anak, khususnya siswa SD Negeri Anyar kecamatan Muara Lakitan telah tiba, yaitu pembagian rapor semester genap tahun pelajaran 2020/2021. Pembagian rapot dilaksanakan pada hari ini Sabtu tanggal 26 Juni 2021. Anak-anak sangat antusias menyambut hari pembagian rapor ini. Rapor ini merupakan hasil belajar mereka selama satu semester genap. Bagi anak-anak yang belajarnya rajin akan mendapatkan hasil yang maksimal. 

Ketika sampai di kantor sekolah, sudah tersedia bermacam kue dan makanan di meja kantor. Ada pempek, donat, kue bolu, ondol-ondol ubi, agar-agar, dan kue-kue kering lainnya. Makanan tersebut dibawa oleh anak-anak untuk bapak/ibu dewan guru. Meskipun tidak diminta oleh gurunya, namun setiap pembagian rapor anak-anak selalu membawakan aneka macam makanan untuk bapak/ibu guru di kantor. Inilah salah satu bukti antusiasme anak-anak setiap pembagian rapor.

Tepat pukul sembilan acara pembagian rapor dimulai. Anak-anak dikumpulkan di halaman sekolah, berbaris rapi dengan tetap menjaga jarak dan memakai masker. Bapak kepala sekolah memberikan sambutannya dengan penuh semangat sekaligus menutup tahun ajaran 2020/2021 ini. Tahun ajaran 2021/2022 dimulai tanggal 12 Juli 2022, artinya pada tanggal itu kegiatan belajar mengajar dimulai kembali.

Di tengah acara diselingi penampilan salah satu siswa kelas satu yang menang dalam lomba karaoke sehari sebelumnya. Flora nama panggilan siswa tersebut. Masih kelas satu, namun kelihatan sekali kalau ia sudah sering mengikuti lomba serupa di lingkungan rumahnya. Penampilannya begitu luwes walaupun masih ada yang perlu dipoles lagi.

Acara dilanjutkan dengan pembagian hadiah siswa berprestasi yang mendapatkan nilai tertinggi setiap kelas. Beda seperti sebelum-sebelumnya. Jika sebelumnya hanya diambil tiga nilai tertinggi, pada semester ini siswa berprestasi diambil hingga lima nilai tertinggi. Anak-anak pun semakin senang karena tidak hanya tiga peraih nilai tertinggi yang mendapatkan hadiah dari sekolah, namun hingga lima nilai tertinggi.

Hadiah yang diberikan mungkin tidak seberapa nilainya, hanya berupa buku tulis dan pena. Namun ini merupakan salah satu upaya dari sekolah untuk memotivasi semangat belajar anak-anak. Selanjutnya pembagian rapor dilaksanakan oleh guru kelasnya masing-masing.

Rapor siswa kelas enam sudah diberikan ketika penyerahan berkas kelulusan. Oleh karenanya saya hanya membagikan uang tabungan anak-anak kelas empat dan lima yang menabung dengan saya. Anak-anak tersebut mengambil tabungan secara bergiliran setelah mengambil rapor di tempat gurunya masing-masing.

Tidak membutuhkan waktu terlalu lama, pembagian tabungan pun selesai. Sambil bersiap-siap untuk pulang, kami membahas tentang acara ngunduh mantu tempat kawan guru SD Negeri 3 Semangus. Karena waktu masih belum terlalu siang kami sepakat akan kondangan ke tempat kawan tersebut ke desa Semangus Baru.

Sepulang kondangan dari tempat kawan saya segera berkemas-kemas untuk berangkat ke Palembang. Tiket travel sudah dipesankan oleh istri saya, sehingga saya tinggal menunggu jemputan travel saja. Anak-anak dan istri sudah berangkat duluan karena istri saya sedang mengikuti PPG secara daring. Sinyal di dusun kami kurang bagus sehingga untuk kelancaran pelaksanaan PPG-nya mengungsi dulu di tempat mertua.

Pukul setengah tiga sore lewat travel jemputan pun datang. Sebelumnya saya titipkan dulu pintu rumah di tempat tetangga sebelah rumah sekaligus minta tolong dilihat-lihat rumah kami selama ditinggal. Perjalanan dari dusun ke Palembang lumayan lama. Biasanya minimal enam jam baru sampai di Palembang. Karena naik travel, sekitar lima jam perjalanan bisa ditempuh.

Cuaca hari ini sangat panas, namun ketika sampai di kota Sekayu tiba-tiba berubah hujan dengan derasnya. Sang sopir menyetir dengan lihainya. Kadang membuat jantung penumpang teratapan ketika menyalip mobil di depan kami mendadak dari arah depan ada mobil pula. Namun karena sopir travelnya sudah lincah mencari celah jalan, perjalanan kami sangat lancar. Hanya ketika mendekati SPBU di Sukajadi terjadi kemacetan sedikit karena antrian mobil yang keluar dan masuk ke SPBU.

Pukul setengah delapan malam saya sampai. Ketika masuk rumah saya langsung mandi terlebih dahulu. Selain supaya badan terasa segar juga membersihkan kuman dan virus yang kemungkinan ikut terbawa di perjalanan. He..he.. 

Setelah terkena sirama air badan pun terasa lebih segar. Ketika masuk ruangan, anak-anak meambut dengan keriangannya. Ayah...ayaaahhh...teriak kedua anak saya. Mbak Nuha berlari menyergap. Karena dedek Agam belum bisa berjalan, ia pun merangkak dengan keriuhannya ikut menyergap ayahnya. Segera kupeluk kedua buah hati saya menyambut sergapan mereka.

Rasa lelah setelah menempuh perjalanan berjam-jam terasa sirna melihat celotehan mereka. Mbak Nuha yang sudah lancar berbicara tak henti-hentinya mewawancarai ayahnya. Adiknya seolah-olah tak mau ketinggalan ikut nimbrung dengan bahasanya sendiri. Saya pun hanya mengiyakan saja.

Refleksi Intervensi Program Pemulihan dan Transformasi Pembelajaran Melalui Pemanfaatan Buku Bacaan Bermutu

Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Beston Palembang pada tanggal 3-5 Desember 2023. Pengalaman tersendiri tentunya bisa ikut men...