Minggu, 09 Januari 2022

Kedatangan Ibuku

Bisa selalu berdekatan dengan orang tua merupakan keinginan terbesar bagi setiap anak. Pun juga dengan diriku. Hidup di rantau orang membuat keinginan untuk bisa berdekatan dengan orang tua semakin menggebu. Apalagi orang tuaku tinggal sebelah. Ayahku sudah sekian puluh tahun yang lalu mendahului kami menghadap sang khalik. Hanya tinggal ibuku yang sudah semakin sepuh.

Libur semester ganjil kemarin menjadi momen mudik dadakan bagi kami (aku dan keluarga kakak pertamaku). Karena mendapat kabar bahwa bapak mertua kakakku sakit keras, kakak ipar memutuskan untuk mudik dengan harapan masih bertemu dengan bapaknya. Namun takdir berkata lain. Di tengah perjalanan perjalanan mudik menuju Palembang mendapat kabar lagi bahwa bapak mertua kakakku sudah dipanggil oleh Allah SWT.

Aku yang pada saat itu sudah berada di Palembang ditelfon kakak untuk dimintai tolong menemani di perjalanan. Otomatis liburan kali itu mendadak mudik tanpa ada rencana. Meskipun begitu aku ambil hikmah positifnya, aku bisa menjenguk sekaligus bersilaturahmi dengan ibuku. Aku langsung menyiapkan beberapa pakaianku beserta putriku untuk beberapa hari di tempat embahnya.

Sore harinya, setelah kakak beristirahat sebentar segera kami melanjutkan perjalanan. Kami akan menjemput kakak pertama kakak iparku terlebih dahulu di Belitang. Dalam perjalannya tadi ternyata kakak sudah berkomunikasi dengan kakaknya bahwa ia akan ikut mudik serempak. 

Perjalanan terasa begitu lama. Mungkin hal itu disebabkan karena ingin buru-buru sampai di rumah sehingga waktu terasa sangat panjang. Apalagi perjalanan di bawah guyuran hujan yang lumaya deras, semakin membuat perjalanan terasa sangat lama. Tengah malam kami baru sampai di rumah kakak di Belitang. Kami pun hanya beristirahat sejenak sembari menunggu kakak menyiapkan segala sesuatunya.

Pagi harinya menjelang pukul tujuh kami baru bisa naik kapal penyeberangan di pelabuhan Bakauheni, Lampung. Kakak memilih kapal express. Selain karena fasilitasnya yang lebih bagus juga supaya lebih cepat tiba di pulau seberang. Pukul setengah sepuluh pagi kami sudah turun dari kapal penyeberangan.

Perjalanan dari pelabuhan sampai ke kota kami di Boyolali sekarang sudah semakin enak. Dari pelabuhan Merak, Banten sampai ke kota kami sudah dihubungkan dengan jalan tol sehingga perjalanan bisa ditempuh lebih cepat dan nyaman tanpa takut terkendala kemacetan lalulintas. Kami keluar dari jalan tol melalui pintu keluar tol Salatiga.

Sampai di rumah duka sudah pukul sembilan malam lewat. Suasana duka tampak menyelimuti kedatangan kami. Kakak-kakakku disambut dengan peluk dan tangis oleh adik-adiknya. Di sana masih banyak berkumpul sanak keluarga dan para takziyin yang telah selesai mengadakan acara tahlilan. Di rumah duka pun aku bertemu ibuku yang juga menghadiri acara tersebut. 

Kami hanya beberapa hari di  Jawa. Selain karena waktu hari libur sudah mau berakhir, juga karena kakak iparku tidak bisa izin terlalu lama meninggalkan pekerjaannya. Pada satu kesempatan aku berbincang-bincang dengan ibu dan saudara-saudaraku bagaimana kalau ibu ikut kami ke Sumatera. Sudah sejak sebelum pandemi melanda ibuku ingin menengok keadaan kami, anak-anaknya yang tinggal di Sumatera. Hal itu pas sekali karena kakak yang dari Belitang belum akan pulang sehingga kendaraan kami masih cukup untuk me5mbawa ibu.

Waktu liburan terasa sangat singkat. Terhitung aku berada di rumah selama 5 hari. Waktu yang sangat cepat bagi perantau seperti diriku untuk melepas rasa rindu pada keluarga. Namun, hal itu dapat terobati karena ibuku mau kami ajak ke Sumatera.

Sudah sepuluh hari ibuku tiba di tempat kami. Tentu saja perasan gembira yang ada di dalam hatiku karena bisa mewujudkan keinginan beliau untuk bisa menengok cucunya yang tinggal di rantau. Selain itu juga karena aku ditunggui oleh orang ibuku. Satu harapanku semoga ibuku selalu diberi kesehatan dan merasa betah tinggal bersamaku di sini. 


Serunya Festival Panen Hasil Belajar PGP Angkatan 10 Kabupaten Musi Rawas Tahun 2024

Foto: Dokumentasi Pribadi oleh Abdul Hadi Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 10 Kabupaten Musi Rawas telah selesai, ditandai dengan pe...