Setelah selesai menyusun barang-barang bawaan ke dalam kendaraan, kami berangkat sekitar pukul dua siang. Sepanjang perjalanan kami diiringi hujan yang sangat lebat. Belum terlalu jauh kami berangkat, kembali terjadi tragedi seperti waktu mudik tempo hari. Karena usia yang sudah cukup tua, ban mobil yang kami tumpangi pecah di ruas jalan tol Semarang. Dengan cepat ban yang pecah pun diganti dengan ban serep.
Untuk menghindari kejadian yang sama lagi karena perjalanan masih sangat jauh, kami pun berinisiatif keluar tol dulu di ruas tol Kaliwungu, Kendal untuk membeli ban yang baru. Setelah berjalan beberapa lama, kami berhasil menemukan toko ban yang dimaksud dan segera mengganti bannya dengan yang baru. Tak berapa lama kemudian, selesai mengganti ban kami lanjutkan perjalanan kembali.
Tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul 03.00 dini hari ketika kami tiba di area pelabuhan Merak. Karena jadwal keberangkatan kapal yang dipesan masih lama, kami belum diperbolehkan memasuki dermaga sehingga harus menunggu beberapa menit sampai pintu masuk dibuka. Pukul 04.45 mulai dibuka untuk jadwal keberangkatan kami. Kami pun segera memasuki dermaga dan langsung dipersilahkan menaiki kapal penyeberangan.
Tidak terlalu lama menunggu, kapal pun segera melaju mengantarkan penumpang menuju ke pelabuhan Bakauheni, pintu gerbang masuk pulau Andalas. Masih terasa berat untuk berpisah dengan keluarga, terutama ibuku. Terbersit do'a dalam hati semoga beliau senantiasa diberi kesehatan sehingga tiba saatnya nanti bisa bertemu kembali. Sembari menunggu kapal menyeberangi selat Sunda, kami melelapkan diri sejenak, beristirahat agar esok hari kembali segar untuk melanjutkan perjalanan. Sesekali goncangan gelombang terasa hingga ke atas kapal penyeberangan.