Selasa, 26 Januari 2021

Alur/Plot dan Penokohan


 

Assalamu’alaikum sobat lage, materi #SelasaBerbagi edisi 19 Januari 2021 adalah tentang alur/plot dan penokohan, disampaikan oleh Bapak Sudomo, S.Pt. Materi ini merupakan lanjutan dari materi #SelasaBerbagi edisi sebelumnya yaitu tentang tema dan premis. Tentang tema dan premis dapat dibuka disini 

Alur/Plot

Alur merupakan struktur rangkaian kejadian-kejadian dalam sebuah cerita yang disusun secara kronologis. Alur mengatur bagaimana tindakan-tindakan yang terdapat dalam cerita harus berkaitan satu sama lain. Mengapa kita harus membuat alur/plot? Alur/plot kita buat di awal untuk menjaga agar tulisan kita tidak melebar ke mana-mana. Selain itu, alur/plot akan menjadi dasar bagi kita untuk membuat kerangka cerita.

Unsur-unsur Alur

1.     Pengenalan Cerita

Pada bagian ini pengarang akan mengenalkan tokoh utama, penataan adegan cerita dan hubungan antar tokoh yang terdapat dalam cerita.

2.    Awal Konflik

Bagian ini pengarang akan memunculkan bagian-bagian dalam cerita yang dapat menimbulkan permasalahan.

3.    Menuju Konflik

Pengarang cerita akan meningkatkan permasalahan yang dialami oleh tokoh.

4.    Konflik Memuncak atau Klimaks

Merupakan puncak permasalahan yang dihadapi oleh tokoh. Pada bagian ini juga tokoh dalam cerita akan dihadapkan pada penentuan akhir yang akan dialaminya, keberhasilan atau kegagalan biasanya menjadi penentuan nasib tokoh dalam cerita.

5.    Penyelesaian atau Ending

Merupaka akhir dari cerita. Pada bagian ini akan menjelaskan bagaimana nasib tokoh dalam cerita tersebut apakah endingnya bahagia, buruk ataupun menggantung.

Macam-macam Alur

1.     Alur Maju (Progresi)

Pada alur maju (progresi) jalinan/rangkaian peristiwa dari masa lalu ke masa kini yang berjalan teratur dan berurutan sesuai dengan urutan waktu kejadian dari awal sampai akhir cerita dengan tahapan: awal, perumitan, klimaks, anti klimaks, akhir.

2.    Alur Mundur (Regresi)

Pada alur mundur (regresi) jalinan/rangkaian peristiwa dari masa kini ke masa lalu yang disusun tidak sesuai dengan urutan waktu kejadian dari awal sampai akhir cerita dengan tahapan: akhir, anti klimaks, klimaks, perumitan, awal.

3.    Alur Sorot Balik (Flashback)

Pada alur sorot balik (flashback) mendahulukan akhir cerita dan setelah itu kembali ke awal cerita dengan tahapan: klimaks, anti klimaks, akhir, perumitan, awal.

4.    Alur Campuran “Maju-Mundur”

Merupakan alur yang diawali klimaks, kemudian melihat lagi masa lampau dan dilanjtkan sampai pada penyelesaian yang menceritakan banyak tokoh utama sehingga cerita yang satu belum selesai kembali ke awal untuk menceritakan tokoh yang lain. Disebut juga alur maju-mundur tahapannya: klimaks, perumitan, awal, anti klimaks, penyelesaian.

5.    Alur Klimaks

Merupakan alur yang susunan peristiwa menanjak dari peristiwa biasa meningkat menjadi penting yakni lebih menegangkan.

6.    Alur Anti Klimaks

Merupakan alur yang susunan peristiwanya makin menurun dari peristiwa menegangkan kemudian menjadi kendor dan berakhir dengan peristiwa biasa.

7.    Alur Kronologis

Merupakan alur yang susunan peristiwanya berjalan sesuai dengan urutan waktu, dalam alur ini terdapat hitungan jam, menit, detik, hari dan sebagainya.

 

Sebagai contoh alur kita bisa memperhatikan gambar berikut:

 

Penokohan

Selain alur/plot, di awal menulis cerita fiksi sebaiknya kita juga mempersiapkan penokohan. Mengapa penokohan penting untuk dituliskan? Agar kita bisa mengetahui kekuatan dan kelemahan karakter yang kita buat. Dengan kekuatan (positif) dan kelemahan (negatif) kita akan mudah membangun cerita. Sekaligus juga untuk menghindari tokoh yang 'sempurna'. Mengapa tokoh sebaiknya dibuat tidak 'sempurna'? Tujuannya agar manusiawi dan cerita kita menjadi logis. Bahkan dalam cerita fiksi genre fantasi sekalipun tidak ada tokoh yang benar-benar sempurna.

 

Penokohan merupakan perangkat yang digunakan selangkah demi selangkah untuk menjelaskan detail tentang karakter tokoh dalam sebuah cerita. Penokohan adalah tahap awal bagi penulis memperkenalkan karakter, baik secara langsung mapun tidak langsung. Tahap pengenalan tokoh dimulai dari: fisik dan perilaku, proses pemikiran tokoh, ekspresi pendapat, percakapan dengan tokoh lain, dan respon orang lain terhadap kepribadiannya. Penokohan berfungsi untuk membantu amahami perilaku setiap karakter dalam sebuah cerita dengan memahami proses pemikiran tokoh lewat narasi maupun dialog.

 

Macam-macam Tokoh

Terdapat empat jenis tokoh yaitu: Protagonis, Antagonis, Tritagonis dan Figuran. Untuk memahami masing-masing jenis tokoh, kita bisa menyimak gambar berikut:

Penokohan yang masih sering salah kaprah adalah tokoh protagonis adalah tokoh baik. Padahal sejatinya protagonis itu adalah tokoh utama dalam cerita. Tokoh utama bisa saja baik maupun jahat. Jika tokoh utama jahat, lalu bagaimana dengan tokoh antagonisnya? Tetap saja, ya, tokoh antagonis adalah tokoh lawan dari protagonis. Artinya kalau tokoh protagonis jahat, berarti tokoh antagonisnya adalah baik.

Berikut ini kita dapat menyimak contoh penokohan.

Demikianlah resume materi #SelasaBerbagi edisi 19 Januari 2021 tentang alur/plot dan penokohan, semoga bermanfaat. Wassalamu'alaikum...



 

Refleksi Intervensi Program Pemulihan dan Transformasi Pembelajaran Melalui Pemanfaatan Buku Bacaan Bermutu

Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Beston Palembang pada tanggal 3-5 Desember 2023. Pengalaman tersendiri tentunya bisa ikut men...