Jumat, 02 April 2021

Kunci Sukses Menulis


 

Disampaikan oleh naraumber sekaligus penulis hebat, Bapak Dr. Ngainun Naim, M.H.I seorang dosen di IAIN Tulungagung Jawa Timur.

Materi yang disampaikan adalah tentang Kunci Menuju Sukses Menulis. Beliau menyatakan bahwa kunci itu alat. Sebagai alat ia berfungsi untuk membuka “pintu”. “Pintu” dalam hal ini adalah menulis itu sendiri. Mengikuti kelas menulis beliau ibaratkan sebagai usaha untuk mendapatkan kunci. Sangat mungkin dari sini kita mendapatkan kinci menulis.

Sebagai alat kita bisa mendapatkan pengetahuan tetapi pengetahuan itu sebatas pengetahuan. Aspek yang penting sesungguhnya adalah bagaimana kalau ingin sukses menulis kunci pertama ya harus digunakan setelah mendapatka ilmu digunakan untuk menulis. Kalau tidak diguakan untuk menulis tentu tetap tidak akan bisa menulis walaupun pengetahuannya sudah sangat banyak.

Kunci sukses itu adalah mempraktekkan teori. Menurut beliau, menulis itu setidaknya dibingkai oleh 6 kunci. Kunci pertama adalah motivasi. Motivasi ada dua jenis, motivasi yang bersifat internal dan motivasi yang bersifat eksternal.

Sebagai contoh, banyak mahasiswa yang bisa mengerjakan skripsi hanya dalam waktu sebulan karena terdesak deadline. Wartawan bisa menulis hanya dalam satu jam sebelum deadline. Jadi deadline itu adalah faktor eksernal yang membuat seseorang bisa menulis.

Pada kasus tertentu, deadline itu penting agar sebuah tulisan bisa selesai. Tetapi hal ni tidak bagus untuk terbangunnya tradisi menulis. Tradisi menulis itu akan terbangun secara kokoh karena seseorang memiliki motivasi internal. Motivasi yang berasal dari dalam diri sendiri.

Kita bisa menjadikan menulis sebagai tradisi dengan membangun motivasi internal, yaotu dengan cara membuat deadline untuk diri kita sendiri. Motivasi terdekat adalah memudahkan urusan karir kita sebagai guru. Jika kita memiliki tradisi menulis, urusan karir akan lancar. Selain itu bia juga moyivasinya adalah materi. Seorang penulis yang rajin menulis biasanya akan mendapatkan keuntungan materi yang lumayan.

Kunci menulis kedua menurut pengalaman personal beliau meyakini bahwa menulis itu anugerah. Beliau meyakini bahwa orang yang bisa menulis adalah makhluk langka. Mengapa demikian? Karena tak banyak orang yang bisa menulis. Bisa menulis adalah anugerah yang sangat luar biasa yang harus disyukuri bahwa bisa menulis adalah suatu hal yang langka maka mari kita rawat tradisi menulis kita syukuri sebagai anugerah tanpa berfikir bahwa apa yang ditulis adalah hal yang ilmiah. Hal-hal sederhana dari pengalaman sehari-hari sepanjang kita tulis akan memberikan berkah manfaat buat kita.

Beliau sering menyimak dan mengunjungi blog kawan yang isinya sangat bervariatif. Apapun isinya menurut beliau adalah prestasi dan anugerah.

Kunci ketiga, menulis memberi banyak keajaiban dalam hidup. Beliau mengalaminya sendiri, beliau bisa pergi ke berbagai daerah di Indonesia bahkan ke luar negeri karena menulis. Beliau juga selalu lancar mengurus kenaikan pangkat karena basis menulis beliau yang cukup baik. Hal tersebut adalah anugerah luar biasa yang tidak pernah terduga dalam kehidupan.

Pada bulan Desember 2019 beliau mendapatka kesempatan studi selama 12 hari di Brunei Darussalam, gratis. Hal itu juga anugerah karena beliau memiliki tradisi menulis. Keyakinan tersebut masih terus dipertahankan hingga saat ini. Mengenai uang, royalti, dan sejenisnya beliau anggap efek samping dari tradisi menulis.

Kunci keempat, tidak mudah menyerah. Hal ini penting sekali. Banyak orang yang ingin menulis lalu mulai mencoba menulis, dapat satu halaman lalu mentog, sulit berusaha lagi lalu berhenti. Dan itu tidak hanya satu dua orang saja, bahkan dari banyak komunitas yang beliau dampingi akhirnya terjadi seleksi alam. Hanya mereka yang tidak mudah menyerah saja yang berhasil menjadi seorang penulis dalam arti yang sesungguhnya. Menulis itu tidak sesederhna yang dilihat, karena menulis itu butuh komitmen, menulis itu butuh perjuangan. Tetapi jika menulis sudah menjadi tradisi, tidak menulis itu adalah siksaan, ada yang kurang didalam kehidupan ini. Ingin menulis dan menulis tanpa henti tanpa jeda.

Kunci kelima, berjejaring. Perbanyak silaturrahim dengan sesama penulis. Dengan orang yang berkompeten dalam kepenulisan. Lewat komunikasi, lewat silaturrahim, ada banyak hal yang kadang tidak terduga. Kadang muncul ide, kadang muncul pemikiran, kadang muncul program dan hal lainnya. Mari merawat jaringan karena dengan banyaknya jaringan maka dunia menulis tidak akan sepi gagasan.

Forum semacam workshop, pelatihan, ataupun bimbingan-bimbingan teknis itu penting. Tetapi kembali kepada kunci yang pertama, fungsinya sebagai faktor eksternal, stimulus eksternal. Mungkin setelah kegiatan semacam ini kita masih bersemangat dan itu agus, tetapi mari segera transfornasikan dari semangat eksternal itu menjadi semangat internal dan jangan mudah menyerah. Terus menulis, sesedikit dan sesederhana apapun, jika hal tu sudah kita lakukan dengan penuh komitmen  dan tidak kenal menyerah maka buku demi buku akan bisa kita hasilkan tanpa terasa.

Kunci keenam, menulis sebanyak-banyaknya. Dalam teori motivasi menyebutkan hukum sepuluh ribu jam. Artinya orang yang sudah melakukan sebuah aktivitas sampai sepuluh jam pasti terampil. Jika kita baru menulis satu judul lalu kesulitan itu adalah hal biasa. Tetapi jika kita sudah menulis setiap hari selama berbulan-bulan, bertahun-tahun, kesulitan akan jauh lebih terurai dibandingkan dengan ketika belum banyak menulis.

Ibarat mengendarai sepeda motor, jika hanya diajarkan teori maka tidak akan bisa mengendarai sepeda motor. Bersepeda motor jika baru sehari dua hari tentu aja masih kaku karena menyambungkan antara teori dengan praktek tidak sesederhana itu. Tetapi jika kita sudah terampil mengendarai sepeda motor, semua teori itu tidak berguna karena semua sudah reflek, semua sudah menjadi bagian tidak terpisahkan dari diri.

Itulah yang disebut dengan skill menulis sebanyak-banyaknya, ketika antara teori dan praktek sudah menyatu menjadi bagian yang tidak terpisah. Semakin banyak menulis maka peluang sukses semakin besar.

Untuk menjaga agar tetap fokus dengan satu ide menulis buatlah mapping atau pemetaan semacam outline yang diperjuangkan untuk diselesaikan. Meski sedikit demi sedikit. Untuk membangun konsistensi bersemangat menulis dan produktif adalah milikilah motivasi untuk menulis, misalnya ingin mewariskan sejarah melalui apa yang kita tulis berupa karya buku.

Penulis dikategorikan menjadi empat kategori. Pertama, penulis yang tidak menulis, tetapi memindah tulisan orang lain menjadi tulisan sendiri. Kedua, penulis seperti seorang penjahit yang tugasnya memotong-motong kain lalu menghubungkan antar kain itu dengan jahitan. Fungsi menulis adalah menyambungkan antar kutipan. Langkah yang dilakukannya mencari referensi buku-buku lalu memindahkan ke dalam tuliannya. Penulis jenis kedua masih rawan dengan plagiasi.

Ketiga, penulis seperti perajut yang membawa benang yang belum dibentuk lalu diurai menjadi bentuk baru. Caranya sebelum mengutip, baca terlebih dahulu apa yang mau dikutip setelah itu ditutup, dipikir, lalu disusun dalam kalimat sendiri. Keempat, penulis pencipta gaya yaitu penulis yang sudah berada pada level penulis hebat seperti Pramoedya Ananta Toer, atau penulis-penulis besar lainnya. Kita cukup berada di satu, dua, tiga, dan memahaminya.

Bagaimana cara menanamkan kesantunan dalam pemanfaatan media digital? Kesantunan berkaitan dengan atitude atau kebiasaan. Kebiasaan itu bisa kita bangun dari hal-hal yang sederhana. Bisa dimulai dari diri sendiri, dari keluargadan yang paling penting dalam bermedia sosial adalah kontrol diri.

Langkah-langkah membuat kata pengantar yang baik antara lain, buat main mapping (peta pikiran) terlebih dulu apa yang akan disampaikan di dalam kata pengatar tersebut. Kemudian cari referensi pendukung yang sesuai, membuat kata pengantar sesuaikan dengan bidang yang dikuasai. 

Sang Mentari

Oleh: Pak Iroen




Mentari

Kaulah mentari

Bersinar menerangi bumi

Sinarmu kunanti setiap hari.

 

Terang

Sinarmu terang

Memberi berjuta harapan

Pada setiap sendi kehidupan.


Mentari

Kaulah harapanku

Padamu slalu kumengadu

Atas semua keluh kesahku.


Lagi

Pagi ini

Di sini kumenanti

Sinar terngmu datang lagi.


Mentari

Padamu kuberharap

Cahya terang kehidupan

Tak jemu kau berikan.



Palembang, 1 Januari 2021


Sang Bintang

Oleh : Pak Iroen








Mengenalmu

Anugerah terbesar

Atas kuasa Tuhan

Sebagai penyulut api kehidupan.


Hadirmu

Laksana bintang

Bersinar dengan terang

Di tengah gelapnya malam.


Wajahmu

Indah rupawan

Penuh aura kewibawaan

Mengundang simpati setiap insan.


Aku

Sebutir pasir

Di hamparan pantai

Slalu mendamba cahaya bintang.


Tetaplah

Menjadi bintang

Pemberi sinar terang

Yang selalu aku dambakan.



Palembang, 26 Desember 2020

Refleksi Intervensi Program Pemulihan dan Transformasi Pembelajaran Melalui Pemanfaatan Buku Bacaan Bermutu

Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Beston Palembang pada tanggal 3-5 Desember 2023. Pengalaman tersendiri tentunya bisa ikut men...