Disampaikan
pada Pelatihan Belajar Menulis edisi Senin, 25 Januari 2021 oleh narasumber seorang
guru hebat, Ibu Aam Nurhasanah, S.Pd dari Lebak Banten. Beliau adalah peserta
belajar menulis bersama Om Jay gelombang 8.
Resume
adalah sebuah ringaksan atau rangkuman materi. Ketika kita membuat resume,
diharapkan jangan mengcopy tulisan
narasumber secara utuh tanpa mengedit sedikitpun. Tetapi tentukan poin-poin
yang dianggap penting lalu kembangkan dengan bahasa sendiri. Bisa diselingi
pengalaman hidup, atau pengalaman menarik lainnya. Hal ini agar resume kta
terasa hidup dan tidak monoton hanya sekedar copy paste dari narasumber.
1.
Mengumpulkan
resume dalam file word.
Hal ini
ditujukan supaya memudahkan kita dalam menyusun buku nanti.
2.
Menentukan tema.
Dilakukan untuk
mengelompokkan materi yang temanya sama menjadi satu bab.
3.
Membuat TOC (Table Of Content) atau Daftar Isi.
Daftar isi dibuat
berdasarkan kumpulan tema yang kita buat tadi.
4.
Mulai
mengembangkan TOC (Table Of Content).
Pada kegiatan
ini kita bahas lebih mendalam isi per bab dan selingi dengan pengalaman pribadi
supaya buku terasa hidup. Ketika menulis naskah jangan dulu melakukan revisi.
Tuangkan dulu ide yang berserak disekitar kita.
5.
Review, revisi
dan edit naskah.
Jika naskah
sudah selesai diketik, lakukan penyuntingan ejaan berdasarkan PUEBI (Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia), dengan tujuan untuk meminimalisir typo atau salah ketik.
6.
Lengkapi
sinopsis buku.
Sinopsis dibuat
untuk menarik perhatian pembaca.
7.
Kirim ke
penerbit.
Jika naskah
sudah selesai, kirimkan ke penerbit untuk segera diproses.
Beberapa
hal yang harus diperhatikan ketika membuat resume menjadi buku adalah:
- Buku kumpulan
resume kita persepsikan sebagai true
story jadi yang diutamakan adalah cerita pengalaman mengikuti mengikuti
setiap pertemuan. Kesan-kesan pribadi terhadap materi narasumber dihubungkan
dengan pengalaman kita sendiri.
- Ada satu bab
khusus yang membahas awal suka menulis dan pandangan terhadap menulis. Misalnya
sebelumnya mengira jika menulis itu sulit karena mentok tidak ada ide, namun setelah mengikuti pelatihan tercerahkan
bahwa menulis jangan menunggu ide tetapi ciptakan ide.
- Naskah resume buku
isinya bukan sekedar copy paste
materi dari narasumber, tetapi ambil poin-poin pentingnya saja.
- Resume di blog
boleh panjang, karena dianggap hampir seluruh materi itu penting. Tetapi ketika
akan dijadikan naskah buku, harus dibuat lebih ringkas dengan mengambil
poin-poin pentingnya saja.
- Menulis biodata
narasumber tidak perlu panjang-panjang, misalnya jika prestasinya banyak cukup
diambil salah satu saja yang paling “Wah”.
- Materi sesi
tanya jawab diambil beberapa saja yang sesuai dengan tema yang dibahas.
- Daftar pustaka
dibuat jika mengutip dari buku, tetapi jika isinya paparan materi dari
narasumber semua maka daftar pustaka tidak perlu dibuat.
Satu tips yang diberikan narasumber kepada penulis pemula agar bisa konsisten dalam menulis adalah tentukan niat dan tekad yang kuat. Karena menulis butuh keterampilan, harus diasah setiap hari. Layaknya sebuah pisau semakin tajam apabila selalu diasah. Begitupun keterampilan menulis, harus dibiasakan menulis setiap hari. Jika kita sudah terbiasa menulis dan berhasil menaklukkan 20 resume pasti akan bisa menerbitkan buku sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar