Hari ini keluarga besar mulai ramai melakukan pekerjaan dalam rangka pernikahan keponakan saya yang akan digelar hari Rabu lusa. Acara akad nikah dilaksanakan di kediaman mempelai wanita. Kebetulan keponakan saya adalah mempelai laki-lakinya, sehingga pada hari Kamis keesokan harinya akan menerima pihak besan. Meskipun acaranya dilaksanakan dengan sangat sederhana, namun untuk menempatkan tamu-tamu yang datang khususnya dari pihak besan maka dipasanglah 2 unit tenda di depan rumah.
Di sebelah lokasi pemasangan tenda tampak beberapa hewan ternak yang sedang diplegung (dijemur) di bawah sinar matahari pagi. Melihat hewan-hewan itu, kedua buah hatiku berteriak histeris (karena memang selama di Sumatera mereka belum pernah melihat hewan-hewan tersebut). Kontan saya ajak melihat hewan ternak itu dari dekat. Si bungsu masih berteriak-teriak histeris dalam gendongan.
"Ayah, lihat ada banteng. Bantengnya banyak. Ada banteng kecik (kecil), ada banteng besak (besar)", kata putri sulungku.
"Bukan banteng itu, Nak. Itu kerbau", kataku menjelaskan pada si sulung.
"Bukan ayah, itu banteng", masih keukeuh putriku jika hewan ternak itu banteng.
Bukan tanpa alasan jika putri sulungku keukeuh, karena bentuk dan warna hewan ternak itu (kerbau) memang menyerupai banteng yang sering dilihatnya dalam video nama-nama hewan. Jadilah banteng itu bernama kerbau versi putriku.
Salam literasi.
Ya, begitulah namanya juga anak2 masih kecil sdh punya pendirian yg kuat. Untuk sementara mengalah dulu. Nama Banteng jd Kerbau ha... Trimks tulisannya keren...
BalasHapusBenar Bun...😊😄
HapusTerimakasih sudah mampir...🙏🙏
Bantengnya mau disembelih buat hajatan ya Pak.wah pesta besar nih
BalasHapus🤭🤭🤭
HapusKerbau punya tetangga Bun..
Dulu waktu pertama mudik ke rumah mertua di Situbondo, kebetulan banyak sekali sapi di perkampungan tiap rumah hampir memiliki kandang sapi, dan anak-anak saya mengira kalau sapi itu kerbau. hihihi...
BalasHapus